Ketua MPR Dorong Pemerintah Bangun Hunian Sementara bagi Korban Banjir Aceh
Ketua MPR Ahmad Muzani dorong pembangunan hunian sementara bagi korban banjir Aceh-Foto Instagram@ahmadmuzani2-
BACA JUGA:Pantai Sari Goang, Spot Sunrise Eksotis di Lombok Tengah yang Masih Alami
Banyak warga terpaksa bertahan dengan menumpang di rumah kerabat, sekolah, hingga masjid yang berada di dataran lebih tinggi dan relatif aman dari banjir. Kondisi ini dinilai tidak ideal untuk jangka panjang.
“Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Rumah hancur, lahan pertanian rusak, ternak hilang, bahkan ada anggota keluarga yang meninggal dunia dan masih dinyatakan hilang. Secara psikologis, mereka kehilangan semangat hidup,” ungkapnya.
Selain hunian sementara, masyarakat Aceh juga berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan desa, kecamatan, hingga kabupaten. Pemulihan infrastruktur dinilai penting untuk memperlancar distribusi bantuan serta menghidupkan kembali aktivitas ekonomi warga.
Tak hanya itu, keberlangsungan pendidikan anak-anak juga menjadi sorotan. Sekolah-sekolah di wilayah terdampak diharapkan segera kembali aktif agar proses belajar mengajar tidak terhenti akibat bencana.
BACA JUGA:Serempet Motor, Bus Hino Dibakar Massa di Kotabumi Selatan
Dalam penyaluran bantuan kemanusiaan, MPR RI menyalurkan total 15 ribu paket bantuan untuk tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Masing-masing provinsi menerima 5.000 paket bantuan.
Khusus wilayah Aceh, bantuan dirinci menjadi 2.000 paket untuk Aceh Utara, 2.000 paket bagi Aceh Tamiang, dan 1.000 paket untuk Aceh Timur. Setiap paket berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, serta perlengkapan khusus bagi perempuan dan bayi.
“Bantuan ini memang masih terbatas, namun yang terpenting adalah perhatian Presiden Prabowo yang sangat fokus untuk segera memulihkan kehidupan masyarakat agar bisa kembali seperti semula,” kata Muzani.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tercatat mencapai 1.006 jiwa. Adapun jumlah korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 216 orang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




