Terisolasi Kemarau, Warga Mahulu Bertahan dengan Harga Beras Rp 1,2 Juta per Sak

Terisolasi Kemarau, Warga Mahulu Bertahan dengan Harga Beras Rp 1,2 Juta per Sak

ILUSTRASI: Harga beras tembus Rp 1,2 juta/sak di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur--

BACA JUGA:Ketua DPRD Lampung Utara Siap Fasilitasi Aksi Damai Tolak Armada Batu Bara

Di beberapa kampung terpencil seperti Nohatifap, satu-satunya transportasi yang memungkinkan hanyalah perahu ces. 

Namun kendala tidak berhenti sampai di situ. Harga bahan bakar untuk perahu tersebut pun ikut meroket, berada di kisaran Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per liter.

Kondisi ini memperlihatkan betapa rapuhnya jalur logistik Mahulu ketika kemarau panjang datang. Ketergantungan terhadap jalur sungai membuat masyarakat tak punya banyak pilihan ketika debit air menyusut drastis. 

Harapan kini tertuju pada pemerintah agar segera turun tangan, baik dalam bentuk solusi darurat maupun pembangunan jangka panjang.

BACA JUGA:Erika Carlina Maafkan Nathalie Holscher: Tak Pernah Kenal Secara Personal

Perbaikan infrastruktur jalan menjadi kebutuhan mendesak. Jika akses darat dapat dijangkau hingga ke titik-titik terdalam, maka biaya distribusi bisa ditekan, dan ketergantungan terhadap jalur air saat musim kemarau bisa dikurangi. 

Warga Mahulu tidak menuntut kemewahan, mereka hanya ingin harga kebutuhan pokok kembali wajar dan distribusi logistik berjalan tanpa hambatan. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: