Lampung Darurat Truk ODOL: Jerit Aspal Jalinsum Tak Didengar

Lampung Darurat Truk ODOL: Jerit Aspal Jalinsum Tak Didengar

Kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang kian hancur lantaran dilintasi kendaraan ODOL tanpa henti-Foto RLMG/Ary Suryanto-

BACA JUGA:Duel Merek China vs Jepang di GIIAS 2025: Siapa Unggul di Panggung Inovasi?

Di Lampung Tengah, kerusakan Jalinsum juga terpantau di ruas Terbanggi Agung dan Bulusari. Lubang-lubang yang ada cukup mengganggu, dan tambal sulam jalan tersebar di mana-mana. 

Swartini (55), warga Bulusari, menuturkan betapa kerusakan jalan telah memakan korban jiwa, seorang pemuda meninggal dunia setelah terjatuh dari motornya. 

"Padahal dia bentar lagi mau menikah," ucap Swartini, suaranya tercekat. Ia menduga kuat, truk-truk pengangkut batubara dengan tonase melebihi batas menjadi penyebab utama. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Tengah, Andy RPA, mengklaim telah berupaya keras menghalau kendaraan ODOL, bahkan turun ke jalan bersama tim gabungan. 

BACA JUGA:Mitsubishi Destinator Resmi Dijual di GIIAS 2025, Harga Mulai Rp 385 Juta

Sementara itu, Satlantas Polres Lampung Tengah melalui kegiatan 'Polantas Menyapa' juga menyosialisasikan penertiban pelanggaran lalu lintas, termasuk ODOL.

Namun, semua upaya ini terasa seperti menembak bayangan. Selama tidak ada regulasi yang kuat, penegakan hukum yang konsisten, dan sinergi nyata antarlembaga, persoalan ODOL akan terus menjadi benalu yang melilit kemajuan infrastruktur Lampung. 

Diperlukan lebih dari sekadar sosialisasi atau tambal sulam. Diperlukan keberanian politik untuk membuat keputusan tegas, memprioritaskan keselamatan dan kepentingan publik di atas kepentingan segelintir pihak. 

Sudah saatnya mata dibuka lebar, dan tindakan nyata diambil, agar Jalinsum kembali menjadi jalur aman, bukan lagi "jalan neraka" yang menakutkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: