Harga Minyak Mentah Indonesia Naik, Dipicu Gejolak Global dan Musim Permintaan
Eksplorasi sumur minyak. Foto SKKÂ Migas--
BACA JUGA:Aktris Humaira Asghar Ali Ditemukan Tewas Membusuk di Apartemennya
Sinyal positif juga datang dari hubungan dagang antara dua ekonomi raksasa, Amerika Serikat dan Tiongkok.
Kesepakatan kedua negara untuk memangkas tarif impor selama periode pertengahan Mei hingga pertengahan Agustus 2025 memberikan dorongan psikologis terhadap pasar. Kondisi ini menciptakan iklim yang lebih optimistis bagi pelaku industri, termasuk sektor energi.
Untuk kawasan Asia Pasifik, harga minyak juga terangkat oleh peningkatan permintaan di negara-negara seperti China dan India. Selain itu, Saudi Aramco menaikkan harga jual resmi (Official Selling Price/OSP) untuk ekspor ke Asia pada bulan Juni, menyesuaikan dengan tingginya marjin kilang di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Cairkan Pinjaman KUR BRI 2025 dengan Plafon Rp100 Juta hingga Rp500 Juta
Secara rinci, berikut perkembangan harga minyak mentah utama dunia selama Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya:
- Dated Brent naik US$7,24 menjadi US$71,46 per barel
- WTI (Nymex) meningkat US$6,39 ke posisi US$67,33 per barel
- Brent (ICE) naik US$5,79 menjadi US$69,80 per barel
- Basket OPEC bertambah US$6,18 ke angka US$69,80 per barel
- ICP Indonesia melonjak US$6,58 dari posisi sebelumnya menjadi US$69,33 per barel
Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar minyak mentah dunia kembali bergerak dinamis, sangat sensitif terhadap isu global, serta dipengaruhi oleh perpaduan faktor geopolitik, ekonomi makro, dan siklus musiman konsumsi energi.
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan ini untuk menyusun strategi energi nasional yang adaptif terhadap volatilitas pasar internasional. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




