Harga Minyak Dunia Melemah, Kenaikan Produksi OPEC+ Jadi Pemicu Utama

Harga Minyak Dunia Melemah, Kenaikan Produksi OPEC+ Jadi Pemicu Utama

Ilustrasi fasilitas pengeboran minyak lepas pantai-Foto Freepik.com-

MEDIALAMPUNG.CO.IDHarga minyak mentah global kembali menunjukkan penurunan tipis pada perdagangan hari ini. 

Koreksi harga ini terjadi seiring dengan munculnya indikasi kuat bahwa kelompok negara pengekspor minyak dan sekutunya (OPEC+), yang dipimpin oleh Rusia dan Arab Saudi, akan meningkatkan pasokan dalam waktu dekat.

Menurut data pasar terbaru, harga minyak mentah Brent tercatat turun menjadi US$ 67,13 per barel. 

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat mengalami koreksi tipis sebesar 1 sen menjadi US$ 65,44 per barel. 

BACA JUGA:Segarkan Mesin Birokrasi, Bupati Lampung Selatan Lantik 10 Pejabat dan 3 Plt

Penurunan ini dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap peningkatan produksi yang tengah dirancang oleh OPEC+.

Informasi dari beberapa sumber menyebutkan bahwa OPEC+ berencana menambah produksi hingga 411.000 barel per hari mulai bulan depan.

Jumlah tersebut konsisten dengan peningkatan yang sudah mereka sepakati untuk periode Mei hingga Juli tahun ini. 

Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga stabilitas pasar energi global sekaligus merespons dinamika permintaan yang mulai menunjukkan tren pemulihan.

BACA JUGA:Pemerintah Wacanakan Diversifikasi Sumber Impor BBM, Tak Lagi Bergantung pada Singapura

Arab Saudi, sebagai eksportir minyak terbesar dunia, telah mengambil langkah konkret dengan menaikkan volume pengiriman minyak sebesar 450.000 barel per hari pada bulan Juni, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Peningkatan ini mencerminkan arah kebijakan negara tersebut yang mendukung strategi kolektif OPEC+ dalam mengatur suplai secara bertahap.

Dari sisi lain Atlantik, Amerika Serikat juga mengalami peningkatan stok minyak mentah. Data mingguan dari American Petroleum Institute menunjukkan adanya kenaikan persediaan sebesar 680.000 barel. 

Padahal secara historis, pasokan minyak di AS cenderung menurun pada musim panas karena tingginya permintaan bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: