1.000 Dapur Makan Bergizi Siap Dibangun di Lingkungan Pesantren
Santri Pesantren Kini Nikmati Makan Bergizi dari 1.000 Dapur Baru-Foto [email protected]
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Pemerintah kembali menggulirkan langkah konkret untuk meningkatkan ketahanan gizi masyarakat, kali ini dengan menyasar kalangan pesantren.
Sebanyak 1.000 Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) akan didirikan di berbagai pesantren di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini merupakan bagian dari perluasan program nasional untuk memastikan anak-anak dan santri di lembaga pendidikan berbasis keagamaan memperoleh akses makanan sehat dan bergizi.
Program ini tak hanya menyasar pemenuhan kebutuhan gizi, namun juga mendorong keterlibatan sektor UMKM dalam rantai pasok dapur MBG.
BACA JUGA:6 Artis Cerai Tapi Tetap Kompak: Dipisahkan Takdir, Disatukan Oleh Anak
Dalam pelaksanaannya, Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui skema kerja sama yang terintegrasi.
Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi fondasi dalam upaya memperluas jangkauan program melalui pembiayaan yang diarahkan khusus bagi UMKM penyedia bahan pangan.
Sejauh ini, tercatat lebih dari 1.800 SPPG telah beroperasi di berbagai wilayah, meski sebagian besar masih bertumpu pada pendanaan mandiri dari pesantren atau lembaga swasta.
Dengan masuknya dukungan pembiayaan dari negara, diharapkan pertumbuhan jumlah dapur bergizi akan semakin masif, utamanya di daerah-daerah dengan akses gizi yang masih terbatas.
BACA JUGA:Aktris Humaira Asghar Ali Ditemukan Tewas Membusuk di Apartemennya
Tak hanya sekadar penyedia makanan sehat, SPPG juga dirancang menjadi simpul pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.
UMKM lokal akan diberdayakan sebagai penyedia bahan baku serta pengolah makanan, sehingga menciptakan efek ganda terhadap ekonomi pesantren dan sekitarnya.
Langkah sinergis antar lembaga ini menjadi jawaban atas tantangan ketahanan gizi di lingkungan pendidikan keagamaan yang kerap terpinggirkan dalam distribusi program bantuan pangan.
Pemerintah meyakini bahwa model pembangunan dapur bergizi yang terintegrasi dengan pemberdayaan ekonomi lokal akan mampu memberikan dampak jangka panjang, baik dari sisi kesehatan maupun kemandirian ekonomi pesantren.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




