Septoplasty, Solusi Medis untuk Atasi Hidung Miring dan Gangguan Pernapasan

Septoplasty, Solusi Medis untuk Atasi Hidung Miring dan Gangguan Pernapasan

Septoplasty adalah prosedur bedah yang ditujukan untuk memperbaiki struktur septum hidung yang menyimpang. - Foto Freepik--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Septoplasty merupakan tindakan operasi yang bertujuan untuk meluruskan septum hidung, yaitu dinding pemisah di rongga hidung yang terbuat dari tulang dan tulang rawan. 

Idealnya, septum membagi hidung secara simetris. Namun, pada sebagian orang, posisi septum bisa bergeser ke satu sisi atau mengalami kelainan bentuk. Kondisi ini dikenal sebagai deviasi septum.

Deviasi septum dapat menyebabkan hambatan pada aliran udara, membuat penderitanya kesulitan bernapas, sering mendengkur saat tidur, dan lebih rentan mengalami infeksi sinus yang berulang.

Septoplasty biasanya disarankan oleh dokter spesialis THT jika kelainan pada septum telah menimbulkan gangguan signifikan yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan biasa. 

BACA JUGA:Sapi Impor Australia Terkendala Disembelih untuk Kurban, Ini Sebabnya

Beberapa gejala umum yang menjadi alasan utama tindakan operasi ini antara lain kesulitan bernapas melalui hidung, terutama di satu sisi, infeksi sinus berulang, mimisan tanpa penyebab yang jelas, serta nyeri atau tekanan di sekitar area wajah.

Dengkuran keras yang mengganggu kualitas tidur, baik bagi penderita maupun pasangannya, juga kerap menjadi alasan tindakan medis ini dilakukan. 

Meski bukan operasi estetika, hasil septoplasty kadang memberikan perubahan positif pada bentuk luar hidung secara tidak langsung.

Sebelum tindakan operasi dilakukan, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan seperti pengecekan fisik, evaluasi riwayat kesehatan, serta tes penunjang jika diperlukan. 

BACA JUGA:ITS Kembangkan Garam Spa dari Garam Laut Madura, Solusi Relaksasi Murah di Rumah

Dokter juga akan menanyakan riwayat alergi dan penggunaan obat-obatan, terutama pengencer darah yang harus dihentikan sementara untuk mencegah risiko perdarahan.

Operasi dilakukan di ruang bedah dengan anestesi lokal atau umum, tergantung kondisi pasien. Sayatan dibuat di bagian dalam hidung tanpa meninggalkan luka luar. 

Dokter kemudian mengangkat atau memindahkan bagian tulang atau tulang rawan yang menyimpang, lalu mengembalikan mukosa hidung ke posisi semula. 

Kadang, penyangga kecil atau splint dipasang di dalam hidung untuk menjaga struktur tetap stabil pasca operasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: