Laser untuk Mengatasi Keloid: Teknologi Aman dan Efektif untuk Kulit Lebih Sehat

Laser untuk Mengatasi Keloid: Teknologi Aman dan Efektif untuk Kulit Lebih Sehat

Terapi laser merupakan pilihan yang efektif dan relatif aman untuk mengatasi keloid, terutama bagi mereka yang menghindari tindakan bedah. - Foto: Freepik--

BACA JUGA:7 Manfaat Minyak Zaitun untuk Rambut yang Perlu Anda Tahu

2. Q-Switched Laser

Awalnya dikembangkan untuk menghilangkan tato dan pigmentasi kulit, Q-switched laser kini juga dimanfaatkan dalam penanganan keloid. Laser ini membantu mengurangi perubahan warna dan memperbaiki tekstur pada bekas luka.

Keunggulan utama dari jenis laser ini adalah tingkat keamanannya yang tinggi bagi kulit sensitif, serta risiko efek samping yang sangat rendah. 

Namun, proses pemulihannya cenderung lebih lambat dan biasanya memerlukan beberapa kali sesi untuk mendapatkan hasil maksimal.

BACA JUGA:Kenali Tanda-Tanda Skin Barrier Rusak dan Cara Mengatasinya

3. Laser Vaskular

Laser vaskular bekerja dengan menargetkan pembuluh darah kecil yang menyuplai nutrisi pada jaringan keloid. Dengan menghentikan aliran darah ke jaringan tersebut, keloid akan mengecil secara perlahan.

Jenis laser ini sangat cocok untuk keloid yang masih aktif atau berwarna kemerahan. Karena tidak menyebabkan luka terbuka, prosedur ini juga tergolong aman. 

Meski begitu, efektivitasnya terbatas pada kedalaman 1 hingga 3 milimeter, sehingga kurang ideal untuk keloid yang sangat tebal.

BACA JUGA:Implan Dagu : Prosedur, Tujuan, dan Risiko yang Perlu Diketahui

4. Fractional Laser

Fractional laser menciptakan mikro-lubang pada permukaan kulit. Lubang-lubang kecil ini berfungsi sebagai jalur masuk bagi obat topikal yang digunakan bersamaan, sehingga efektivitas obat menjadi lebih tinggi.

Metode ini membantu mengurangi rasa sakit akibat injeksi langsung ke keloid. 

Selain itu, fractional laser juga mampu meningkatkan kelenturan kulit bekas luka serta menurunkan risiko kekambuhan, menjadikannya pilihan yang baik bagi pasien dengan keloid kronis atau berulang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: