Disway Awards

Soroti Kerusakan Irigasi Way Palakia, Edy: Swasembada Pangan Hanya 'Slogan' Jika Dibiarkan Rusak

Soroti Kerusakan Irigasi Way Palakia, Edy: Swasembada Pangan Hanya 'Slogan' Jika Dibiarkan Rusak

Anggota DPRD Edy Gunawan kritisi Pemkab Lampung Barat yang dinilai lamban menangani irigasi rusak di Sukau-Foto Dok-

BACA JUGA:Target Penjualan Mobil 900.000 Unit Terancam Meleset, Gaikindo Siap Revisi

Cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat kembali mengakibatkan kerusakan infrastruktur penting. 

Hujan deras yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir memicu banjir dan longsor di sekitar Bendungan Way Palakia, yang mengakibatkan jaringan irigasi darurat patah dan hancur.

Akibatnya, aliran air ke lahan pertanian terganggu dan puluhan hektare sawah milik petani setempat terancam gagal panen.

Kondisi ini memperparah situasi yang sebelumnya sudah genting. Saluran irigasi utama bendungan sebenarnya telah mengalami kerusakan akibat banjir beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Kenali Perbedaan Zat Besi Heme dan Nonheme, Penting untuk Kesehatan Tubuh

Sebagai upaya darurat, pemerintah pekon bersama warga sempat melakukan solusi alternatif dengan memasang jaringan pipa untuk mengalirkan air dari bendungan ke sawah.

Namun, pipa-pipa tersebut tidak mampu bertahan dari derasnya arus dan tekanan tanah akibat longsor. Kini, jalur distribusi air benar-benar terputus, meninggalkan puluhan petani dalam kondisi waswas.

Pj Peratin Buay Nyerupa, Edi Alekson, melalui Juru Tulis Pekon, Yentoni, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa kerusakan akibat longsor cukup parah dan langsung berdampak pada mata pencaharian masyarakat.

“Pipa yang dulu dipasang sebagai alternatif kini patah dan hanyut. Sementara saluran irigasi aslinya juga belum bisa diperbaiki secara permanen. Saat ini sawah-sawah warga di hilir tidak terairi sama sekali,” ujar Yentoni saat dikonfirmasi, Senin (4 Agustus 2025).

BACA JUGA:Sering Nyeri Pinggang Saat Tidur? Ini Penyebab dan Solusinya

Menurutnya, lahan yang terdampak mencapai puluhan hektare sawah produktif yang selama ini mengandalkan aliran air dari Bendungan Way Palakia. 

Selain menjadi sumber pangan, hasil panen dari area ini juga menjadi tumpuan ekonomi sebagian besar keluarga di Pekon Buay Nyerupa.

“Jika tidak segera ditangani, petani bisa mengalami gagal panen. Ini menyangkut ketahanan pangan dan pendapatan warga. Maka kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan,” tegasnya.

Yentoni menambahkan bahwa solusi darurat melalui jaringan pipa hanyalah penanganan sementara yang memang tidak dirancang untuk kondisi ekstrim. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: