Gudeg Ceker: Kuliner Legendaris Jogja yang Menggugah Selera

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Gudeg sudah lama dikenal sebagai salah satu ikon kuliner Yogyakarta. 

Hidangan manis gurih berbahan dasar nangka muda ini identik dengan sajian khas keraton yang melegenda. 

Namun, di balik popularitas gudeg, terdapat variasi menarik yang tak kalah digemari, yakni gudeg ceker.

BACA JUGA:Nasi Liwet: Kuliner Tradisional yang Kaya Rasa dan Filosofi

Ciri Khas Gudeg Ceker

Jika pada umumnya gudeg disajikan bersama ayam kampung, telur pindang, dan sambal krecek, maka pada gudeg ceker, bagian ayam yang digunakan adalah ceker atau kaki ayam. 

Teksturnya yang kenyal dan lembut setelah dimasak lama membuat banyak orang ketagihan.

Ceker ayam memiliki serat daging yang tipis, namun kaya akan kolagen sehingga memberikan sensasi berbeda saat disantap. 

Kuah areh atau santan kental dari gudeg yang meresap ke dalam ceker menghasilkan perpaduan rasa manis, gurih, sekaligus legit.

BACA JUGA:Asem-asem Demak: Hidangan Segar Khas Jawa Tengah yang Bercita Rasa Asam Gurih

Proses Memasak

Pembuatan gudeg ceker tidak jauh berbeda dengan gudeg biasa. Nangka muda dimasak dengan santan, daun jati, gula merah, serta aneka rempah hingga menghasilkan warna cokelat pekat khas gudeg. 

Sementara itu, ceker ayam direbus dalam waktu lama hingga teksturnya empuk dan bumbu meresap sempurna.

Kunci kelezatannya terletak pada waktu memasak yang panjang. Gudeg tradisional bisa dimasak hingga 12 jam lebih dengan api kecil. Hal ini membuat rasa manis gurihnya benar-benar meresap ke setiap bahan, termasuk pada ceker yang menjadi daya tarik utamanya.

BACA JUGA:Sate Buntel: Ikon Kuliner Solo Jawa Tengah yang Mendunia

Popularitas dan Penyajian

Gudeg ceker kerap ditemukan di warung tenda malam hari di Yogyakarta. Salah satu yang paling terkenal adalah gudeg ceker Wijilan dan gudeg ceker Margi Rahayu yang ramai dikunjungi wisatawan. 

Sumber: