Kejang Tanpa Demam; Ketahui Penyebab dan Hal yang Perlu Diwaspadai
Kejang tanpa demam merupakan kondisi medis yang tidak boleh dianggap sepele.Foto Dok/Net--
BACA JUGA:Jeroan: Manfaat, Resiko, dan Cara Aman Mengkonsumsinya
2. Kelainan Struktur Otak
Adanya kelainan pada otak, seperti tumor, perdarahan, stroke, atau malformasi bawaan, dapat mengganggu fungsi normal otak dan menimbulkan kejang. Biasanya, kejang akibat kelainan struktural ini bersifat berulang dan sering disertai gejala lain, seperti sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, atau kelemahan anggota tubuh.
3. Cedera Kepala
Trauma kepala, baik akibat kecelakaan maupun benturan, berisiko menyebabkan kejang. Kejang bisa muncul segera setelah cedera atau bahkan beberapa hari hingga bulan setelahnya. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan otak atau pembentukan jaringan parut di area otak yang cedera.
BACA JUGA:Tanda Gigi Bungsu Normal dan Cara Tepat Merawatnya
4. Gangguan Metabolik dan Elektrolit
Tubuh membutuhkan keseimbangan metabolik yang stabil agar otak berfungsi dengan baik. Ketika terjadi gangguan, seperti kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), kadar natrium atau kalium turun drastis (hiponatremia/hipokalemia), atau gangguan keseimbangan elektrolit lainnya, aktivitas listrik otak bisa terganggu hingga memicu kejang.
5. Infeksi pada Sistem Saraf Pusat
Beberapa infeksi serius, seperti meningitis (radang selaput otak), ensefalitis (radang jaringan otak), atau abses otak, dapat menjadi penyebab kejang meskipun tidak selalu disertai demam. Infeksi ini tergolong berbahaya karena dapat merusak jaringan otak secara permanen bila tidak segera ditangani.
BACA JUGA: 5 Buah yang Baik untuk Penderita Ambeien
6. Keracunan dan Paparan Zat Tertentu
Kejang juga bisa dipicu oleh zat toksik yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya, keracunan logam berat, penggunaan obat-obatan tertentu dalam dosis berlebih, konsumsi narkoba, hingga alkohol. Zat-zat ini dapat mengganggu fungsi normal otak dan saraf, sehingga memicu aktivitas listrik abnormal yang berakhir pada kejang.
7. Faktor Genetik dan Sindrom Keturunan
Beberapa sindrom kejang memang berkaitan dengan faktor genetik. Misalnya, epilepsi idiopatik, yang muncul tanpa adanya kelainan struktural pada otak, namun berhubungan dengan kecenderungan bawaan. Anak yang memiliki riwayat keluarga epilepsi lebih berisiko mengalami kondisi serupa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




