Dugaan Penarikan Mobil Secara Tidak Transparan oleh MUF Baturaja, Nasabah Merasa Ditipu

Dugaan Penarikan Mobil Secara Tidak Transparan oleh MUF Baturaja, Nasabah Merasa Ditipu

--

BACA JUGA:PDI Perjuangan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pesisir Barat

Sekitar pukul 10.15 WIB, keduanya meminta KTP, STNK, serta kunci mobil Ertiga GX BE 1754 BS milik Ema dengan alasan verifikasi fisik kendaraan.

“Mereka menjelaskan prosesnya mirip pengajuan pinjaman baru, sehingga harus cek fisik kendaraan dan berfoto di depan mobil,” tutur Ema.

Namun, bukannya mendapat program restrukturisasi, Ema justru kehilangan kendaraannya. 

Mobilnya tiba-tiba tidak lagi berada di lokasi, sementara Arman dan Arga juga menghilang. 

BACA JUGA:Deretan Jam Tangan Richard Mille Jadi Buruan Koleksi, Berikut Harganya

Belakangan, Ema mengetahui bahwa surat yang ditandatangani suaminya ternyata adalah Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK), bukan formulir program restrukturisasi.

“Surat itu pun saya tidak sempat baca. Yang tanda tangan bukan saya, melainkan suami saya. Dan yang tercantum di surat bukan nama Arman atau Arga, melainkan Reli Agustian,” jelas Ema.

Tak lama kemudian, dua orang lain bernama Arfan (Head 1) dan Hariadi (Head 2) muncul, mengaku sebagai pimpinan MUF Baturaja

Menurut Ema, keduanya menyampaikan bahwa mereka tidak mengetahui identitas Arman dan Arga, serta tidak pernah berkoordinasi dengan keduanya.

BACA JUGA:Grand Alfheim: MMORPG Fantasi di Roblox yang Menjanjikan Dunia Baru untuk Gamer

Ema pun menyesalkan tindakan yang dianggap penuh rekayasa dan tidak transparan tersebut.

“Kami merasa ditipu dan kendaraan diambil tanpa penjelasan jelas. Kami terpaksa pulang dengan mobil travel,” ujarnya.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai prosedur penanganan kredit di MUF cabang Baturaja. 

Ema menegaskan akan melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwenang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: