Penjualan BYD Turun 9,7 Persen pada Juli 2025, PHEV Jadi Biang Kerok

Penjualan BYD Turun 9,7 Persen pada Juli 2025, PHEV Jadi Biang Kerok

BYD Dolphin Premium.//Foto: BYD/Istimewa--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjualan mobil BYD pada Juli 2025 mengalami perlambatan signifikan. 

Produsen otomotif asal Tiongkok ini hanya mencatat penjualan 341.030 unit mobil penumpang, turun 9,7% dibandingkan Juni 2025. 

Ini menjadi penurunan bulanan pertama dalam enam bulan terakhir, menandakan adanya tekanan baru di pasar kendaraan energi baru (NEV).

Mengutip data yang dirilis CarNewsChina pada Sabtu (3 Agustus 2025), performa Juli secara tahunan (year-on-year) juga terlihat stagnan dengan pertumbuhan tipis 0,1% dibandingkan Juli 2024.

BACA JUGA:Pinjam Modal Usaha Rp10 Juta, Bunga Hanya 3 Persen via KUR Super Mikro BRI

Pelemahan kinerja BYD itu terutama disebabkan oleh penurunan yang  berkelanjutan pada segmen plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). 

Pada Juli 2025, penjualan PHEV tercatat hanya 163.143 unit—turun 4,5% dibandingkan Juni dan anjlok 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Tren negatif ini telah berlangsung empat bulan berturut-turut, dengan kontraksi yang semakin tajam dari -0,4% di April, -6,3% di Mei, hingga -12,5% di Juni.

Sementara itu, penjualan battery electric vehicle (BEV) atau mobil listrik murni juga terkoreksi. 

BACA JUGA:Wuling Buka Suara soal Petisi Penurunan Harga Binguo EV hingga Rp 180 Juta

BYD berhasil menjual 177.887 unit BEV pada Juli, turun 14% dibanding bulan sebelumnya. 

Meski demikian, secara tahunan segmen BEV masih mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 36,8%. Penurunan bulanan ini merupakan yang pertama sejak Februari 2025.

Dari sisi pasar internasional, ekspor BYD juga ikut terdampak. Pengiriman ke luar negeri turun 10,3% secara bulanan menjadi 80.737 unit. 

Tapi jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya ternyata kinerja ekspor BYD ini justru dapat dikatakan melonjak sampai 169% dan hal itu pula yang menjadi bukti yang menegaskan tingginya permintaan global terhadap produk mereka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: