Konsumen AS Berburu Mobil Listrik Sebelum Insentif Pajak Dihapus

Konsumen AS Berburu Mobil Listrik Sebelum Insentif Pajak Dihapus

Ilustrasi mobil listrik. - Foto: Freepik/Frimufilms--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menjelang berakhirnya program insentif pajak federal bagi kendaraan listrik pada 30 September 2025 mendatang, membuat pasar otomotif di Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan permintaan yang cukup signifikan. 

Program ini sebelumnya memberikan potongan pajak hingga US$ 7.500 untuk pembelian mobil listrik baru, bekas, maupun skema sewa (leasing). 

Sayangnya, berdasarkan aturan baru yang mulai berlaku sejak Juli lalu keringanan itu akan dihapus menggantikan ketentuan lama yang semula berlaku hingga 2032.

Bahkan berdasarkan laporan Cox Automotive seperti yang dikutip CNBC International, ternyata pada Juli 2025 telah mencatatkan penjualan hampir 130.100 unit mobil listrik baru menjadi rekor bulanan tertinggi kedua sepanjang sejarah pasar EV di AS. 

BACA JUGA:Cegah Monopoli dan Ketahanan Pangan, Polres Lamsel Gelar Gerakan Ketahanan Pangan

Selain itu ternyata hasil penjualan mobil listrik bekas pun ikut memecahkan rekor dengan mencatatkan hasil penjualan sebanyak 36.700 unit.

Ternyata terdapat beberapa model yang menjadi incaran utama antara lain seperti Chevy Equinox EV, Honda Prologue dan Hyundai Ioniq 5 yang mengalami lonjakan permintaan signifikan. 

Sebaliknya, Tesla justru mengalami penurunan penjualan selama dua kuartal berturut-turut, menandakan persaingan yang semakin ketat di pasar EV.

Bahkan dengan adanya insentif pajak itu ternyata mampu membuat harga mobil listrik dipasaran jauh lebih terjangkau dari mobil jenis lainnya. 

BACA JUGA:Cara Ajukan KUR BRI 2025 Plafon Rp400 Juta

Dengan harga rata-rata mobil listrik baru sekitar US$ 55.689, potongan penuh US$ 7.500 mampu menurunkannya hingga mendekati US$ 48.000 — level harga yang hampir setara dengan mobil berbahan bakar bensin konvensional di segmen menengah.

Dealer memanfaatkan situasi ini dengan strategi promosi agresif. Sepanjang Juli, insentif dari dealer rata-rata mencapai US$ 9.800 per unit, yang membuat pembeli semakin terdorong untuk melakukan transaksi sebelum tenggat berakhir.

Meski Juli mencatatkan rekor penjualan, para analis memperkirakan pasar EV akan mengalami perlambatan pada kuartal IV 2025. 

Hilangnya potongan pajak federal diprediksi membuat sebagian calon pembeli menunda atau membatalkan rencana pembelian mobil listrik, terutama di segmen menengah yang sensitif terhadap harga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: