MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pemkot Bandar Lampung dengan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung mengungkapkan bahwa volume sampah non organik yang dihasilkan dari Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai sekitar 780 kilogram setiap hari.
Kepala DLH Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto, menjelaskan perkembangan terbaru terkait pengelolaan limbah pada dapur MBG yang berada di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah kota.
Menurut Yusnadi, terdapat 78 dapur MBG yang telah diperiksa, mencakup kelengkapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), penerapan pemilahan sampah, hingga kepatuhan terhadap pembayaran retribusi.
“Kami telah meminta seluruh dapur MBG untuk memisahkan sampah organik dan non organik agar pengelolaannya lebih tertata.”ucapnya, Rabu 26 November 2025.
BACA JUGA:Gelar PIP-WK, Agus Widodo Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan dan Pembinaan Keagamaan
Yusnadi menjelaskan bahwa sampah organik sebagian besar tidak lagi diangkut oleh DLH karena telah dimanfaatkan oleh para peternak maupun digunakan untuk kegiatan budidaya ikan. Sementara itu, sampah non organik tetap menjadi tanggung jawab DLH untuk diangkut setiap hari.
“Ia menegaskan Rata-rata ada sekitar 10 kilogram sampah non organik per dapur yang harus kami angkut setiap harinya.”sambungnya.
Lebih lanjut, Yusnadi menuturkan bahwa seluruh pembayaran retribusi kini dilakukan secara digital.
“Kami menerapkan sistem non-tunai agar lebih transparan dan efisien,” ujarnya.
BACA JUGA:Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung Dorong Pembangunan SD Baru di Kedaung
DLH juga menyampaikan bahwa tim mereka telah turun langsung ke seluruh dapur MBG untuk memastikan pengelolaan IPAL dan pemilahan sampah berjalan sesuai standar.
Untuk dapur yang belum memenuhi ketentuan, DLH meminta agar perbaikan dilakukan secepatnya.
“Jika ada dapur yang belum optimal, kami minta segera dibenahi,”pungkasnya.