2. Steroid Anabolik
Steroid anabolik terkenal karena kemampuannya mempercepat pertumbuhan otot dan meningkatkan kekuatan fisik. Tidak sedikit atlet yang tergoda menggunakannya demi mempercepat hasil latihan.
Namun, efek sampingnya sangat berat: kerusakan hati, gangguan hormon, tekanan darah tinggi, perubahan suasana hati drastis, serta masalah reproduksi.
Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat merusak jantung dan meningkatkan risiko kematian.
BACA JUGA:Apakah Paracetamol Bikin Ngantuk? Ini Penjelasan Lengkap yang Perlu Kamu Tahu
3. Hormon Peptida (misalnya EPO dan HGH)
Hormon seperti EPO meningkatkan produksi sel darah merah sehingga lebih banyak oksigen dapat diangkut ke otot. HGH digunakan untuk mendongkrak perkembangan otot.
Meski terlihat efektif, risiko kesehatannya meliputi pengentalan darah, gagal jantung, diabetes, pembesaran organ tubuh, dan kerusakan metabolik.
Penggunaannya tanpa pengawasan medis sangat berbahaya.
BACA JUGA:Leukosit Tinggi pada Bayi: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya
4. Diuretik dan Masking Agent
Kelompok zat ini tidak meningkatkan performa atlet secara langsung, tetapi berfungsi untuk menyamarkan penggunaan zat doping lain.
Diuretik mendorong tubuh mengeluarkan cairan dalam jumlah besar.
Akibatnya, tubuh dapat mengalami dehidrasi parah, gangguan keseimbangan garam mineral, kerusakan ginjal, dan tekanan darah yang tidak stabil.
BACA JUGA:Tanda Handbody Lotion Tidak Cocok untuk Kulit yang Perlu Kamu Ketahui
5. Obat Pereda Nyeri Kuat (Narkotika)