Cara Penyajian Tradisional
Ciri khas lain yang menarik dari nasi gandul adalah cara penyajiannya.
Biasanya, penjual menyiramkan kuah panas ke atas nasi dan daging menggunakan sendok dari tempurung kelapa.
Hal ini bukan hanya tradisi, tetapi juga memberikan sensasi tersendiri karena alat tersebut menambah aroma alami kuah.
BACA JUGA:Rahasia Lezat Mangut Nila, Hidangan Tradisional Khas Jawa
Makna Budaya dan Popularitas
Nasi gandul bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Pati yang mencerminkan kearifan lokal.
Masyarakat setempat sering menyajikannya dalam acara-acara penting seperti kenduri, syukuran, atau perayaan keluarga, karena dianggap sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan.
Kini, nasi gandul tidak hanya bisa ditemukan di Pati, tetapi juga banyak dijual di berbagai kota besar seperti Semarang, Surabaya, hingga Jakarta, dibawa oleh perantau asal Pati yang ingin memperkenalkan cita rasa kampung halamannya.
BACA JUGA:Soto Kudus Asli Jawa Tengah, Kuah Bening Gurih Sarat Sejarah Toleransi
Nasi Gandul Pati adalah representasi dari kekayaan kuliner Jawa Tengah yang menggoda selera.
Dengan perpaduan kuah santan, bumbu rempah, dan daging sapi yang lembut, hidangan ini menghadirkan sensasi rasa yang unik: gurih, manis, dan harum.
Lebih dari sekadar makanan, nasi gandul adalah bagian dari identitas budaya masyarakat Pati yang tetap lestari dari masa ke masa.(*)