BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Lampung 3–6 November

Minggu 02-11-2025,22:33 WIB
Reporter : Dedi Andrian
Editor : Budi Setiawan

Selain itu, Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini tercatat berada pada fase negatif dan diperkirakan bertahan hingga November 2025. 

BACA JUGA:Kronologi Penangkapan Onad, dari Penggerebekan di Sunter hingga Terungkap Positif Pakai Narkoba

Kombinasi IOD negatif dan La Niña lemah dapat memperkuat aktivitas hujan di beberapa wilayah Tanah Air.

BMKG menjelaskan, awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi secara serentak.

Sekitar 333 Zona Musim (ZOM) atau 47,6 persen wilayah Indonesia diperkirakan memasuki musim hujan pada September–November 2025.

Sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan telah lebih dulu diguyur hujan, yang kemudian akan meluas secara bertahap ke Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sulawesi.

BACA JUGA:Antusiasme ASN Lampung Barat Tinggi, 24 Pejabat Berebut 7 Kursi Kepala OPD

Musim hujan tahun 2025/2026 diprediksi datang lebih awal dibandingkan biasanya di sekitar 294 ZOM (42,1 persen) wilayah. 

Meski akumulasi curah hujan tergolong normal, durasi musim hujan diperkirakan lebih panjang, dengan puncak hujan bervariasi antarwilayah.

Puncak hujan di wilayah barat Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat, akan terjadi pada November–Desember 2025, sedangkan wilayah selatan dan timur seperti Jawa Timur, Bali, NTT, dan Maluku diperkirakan mencapai puncaknya pada Januari–Februari 2026.

BACA JUGA:Cemburu Buta, Pria di Bandar Lampung Bunuh Mantan Istri

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem menjelang akhir tahun, termasuk banjir, longsor, dan gangguan aktivitas pertanian. 

Pemerintah daerah diimbau memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi dini di wilayah rawan bencana.

Masyarakat disarankan terus memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG, guna mengantisipasi perubahan kondisi cuaca dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari.

Kategori :