Disway Awards

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Lampung 3–6 November

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Lampung 3–6 November

Ist gelombang laut, sumber disway--

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Panjang mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Lampung, yang berlaku pada 3 hingga 6 November 2025.

Prakirawan BMKG Maritim Panjang, Putu Ray Arisudana, menjelaskan peringatan tersebut berlaku mulai 3 November pukul 07.00 WIB hingga 6 November pukul 07.00 WIB. 

Selama periode tersebut, angin di wilayah perairan Lampung umumnya bergerak dari Selatan hingga Barat dengan kecepatan 2–27 knot. 

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Teluk Lampung bagian utara dan selatan, serta di Perairan Timur Lampung,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Minggu 2 November 2025.

BACA JUGA:Perum Bulog Lamsel Gelar Sosialisasi dan Bimtek Penyaluran Banpang di Kecamatan Jatiagung

BMKG memprediksi, gelombang setinggi 1,25–2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Teluk Lampung bagian utara dan selatan. Sementara itu, gelombang 2,5–4 meter berpeluang melanda Selat Sunda bagian selatan (Lampung) dan Perairan Barat Lampung. 

Masyarakat yang beraktivitas di laut, khususnya nelayan dan operator kapal, diminta waspada terhadap potensi gelombang tinggi. 

BMKG mengimbau:

- Perahu nelayan, agar berhati-hati jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter.

- Kapal tongkang, waspada bila angin mencapai 16 knot dan gelombang 1,5 meter.

- Kapal ferry, perlu memperhatikan kecepatan angin hingga 21 knot dan gelombang 2,5 meter. 

BACA JUGA:DPRD Lampung Minta Pemda Gencarkan Sosialisasi Program Pemutihan Pajak Kendaraan

“Selalu perbarui informasi cuaca maritim sebelum berlayar, karena kondisi cuaca yang tidak menentu dapat meningkatkan risiko kecelakaan laut,” imbau BMKG.

BMKG juga melaporkan, kondisi atmosfer global tahun 2025 berada dalam fase ENSO Netral, meski sejumlah model iklim menunjukkan kemungkinan munculnya fenomena La Niña lemah di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: