Kondisi sebaliknya adalah trombositosis, yaitu ketika jumlah trombosit melebihi 450.000 per mikroliter darah.
Jenis trombositosis:
• Primer (esensial): terjadi akibat kelainan produksi trombosit di sumsum tulang.
• Sekunder: dipicu oleh kondisi lain, seperti infeksi, peradangan kronis, atau setelah operasi besar.
BACA JUGA:Myofascial Pain Syndrome: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dampak berbahaya:
Jumlah trombosit yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah (trombosis).
Bila gumpalan ini menyumbat pembuluh darah, dapat terjadi komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, atau emboli paru.
BACA JUGA:Manfaat Vitamin C yang Penting bagi Kesehatan Tubuh
3. Disfungsi Trombosit
Gangguan trombosit tidak selalu terkait dengan jumlahnya. Pada beberapa kasus, jumlah trombosit normal tetapi fungsinya terganggu.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik atau akibat penggunaan obat tertentu, seperti aspirin atau obat antikoagulan lainnya.
Akibatnya, mekanisme pembekuan darah tidak berjalan dengan baik sehingga risiko perdarahan tetap ada.
BACA JUGA:Khasiat Teh Bunga Telang, Herbal Alami Kaya Antioksidan
Cara Menjaga Kesehatan Trombosit
Menjaga trombosit tetap seimbang bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya vitamin B12, folat, dan zat besi untuk mendukung produksi sel darah.
- Menghindari konsumsi alkohol berlebihan, karena dapat merusak sumsum tulang tempat trombosit diproduksi.
- Melakukan pemeriksaan darah rutin, terutama bagi orang yang sering mengalami perdarahan ringan tanpa sebab yang jelas.
- Segera berkonsultasi dengan tenaga medis bila muncul gejala mencurigakan seperti perdarahan berlebihan, mudah memar, atau gejala penyumbatan pembuluh darah.