Jalur Cemoro Kandang lebih landai dan cocok bagi mereka yang ingin menjaga ritme konstan, sedangkan jalur Candi Cetho memiliki tanjakan awal cukup terjal namun menyajikan pemandangan sabana luas yang menakjubkan.
BACA JUGA:Likupang, Permata Sulawesi Utara yang Menyatukan Alam
Dari sisi Jawa Timur, jalur Cemoro Sewu juga terkenal di kalangan pendaki.
Trek berbentuk tangga batu yang panjang membuat jalur ini terasa stabil, meski tetap menguras tenaga.
Waktu tempuh rata-rata dari masing-masing jalur berkisar enam hingga sebelas jam, tergantung kondisi fisik dan strategi perjalanan.
BACA JUGA:Bintan, Pulau Eksotis dengan Pesona Wisata Dunia
Jalur Pendakian Populer
Pendaki yang memilih Cemoro Kandang biasanya menempuh waktu tujuh hingga sepuluh jam sebelum tiba di puncak. Jalurnya didominasi vegetasi hutan pinus, pakis, dan lumut gunung.
Meski rute ini lebih bersahabat, persediaan air sangat terbatas sehingga setiap pendaki disarankan membawa cadangan minimal tiga liter.
Berbeda dengan itu, jalur Candi Cetho memberikan pengalaman mendaki yang lebih menantang.
BACA JUGA:Mandalika, Surga Wisata Alam dan Budaya di Ujung Selatan Lombok
Setelah tanjakan awal, pendaki akan disambut sabana luas dengan panorama pegunungan dan langit malam yang memukau.
Banyak pendaki memilih bermalam di sabana untuk menikmati suasana bintang-bintang yang sangat jelas saat musim kemarau.
Sementara itu, jalur Cemoro Sewu lebih singkat dengan waktu tempuh enam hingga sembilan jam.
Meski jalurnya lebih padat karena populer, fasilitas berupa shelter dari batu tersedia di beberapa titik.
BACA JUGA:Kanawa, Surga Kecil di Pintu Gerbang Labuan Bajo
Puncak dan Area Ikonik
Hargo Dumilah menjadi tujuan utama para pendaki. Dari puncak ini, panorama pegunungan Jawa terlihat menakjubkan.