Bagi generasi muda, kisah Kemit menyimpan banyak pelajaran berharga. Pertama, keberanian bisa lahir dari siapa saja, tidak peduli status sosial atau pendidikan.
Kedua, perjuangan bukan hanya soal kemenangan fisik, tetapi juga soal menyalakan semangat perlawanan agar tidak pasrah terhadap ketidakadilan.
BACA JUGA:Harimau Dihabisi Akibat Memangsa Manusia, 800 Pemburu Dikerahkan
Semangat pantang menyerah dan solidaritas rakyat yang ditunjukkan Kemit relevan hingga sekarang.
Meskipun bentuk perjuangan masa kini berbeda—bukan lagi dengan senjata, melainkan dengan ilmu, karya, dan kreativitas—nilai-nilai yang diwariskannya tetap bisa dijadikan pegangan.
Sejarah perjuangan Kemit dari Kebumen adalah kisah tentang rakyat biasa yang berani melawan penjajahan.
Ia hidup sederhana, namun keberaniannya membuatnya dikenang sebagai pemimpin perlawanan. Dengan persenjataan seadanya, ia bersama rakyat menentang kekuasaan Belanda melalui gerilya.
BACA JUGA:Benteng Belgica: Jejak Kolonialisme Belanda di Banda Neira
Walaupun akhirnya kalah dan ditangkap, perjuangan Kemit tidak pernah dianggap sia-sia. Ia meninggalkan warisan semangat bahwa keberanian, tekad, dan ketulusan dapat menjadi kekuatan besar.
Dari kisahnya, kita belajar bahwa pahlawan tidak selalu tercatat dalam buku sejarah, tetapi selalu hidup dalam ingatan rakyat yang mereka bela.
Kemit adalah contoh nyata bahwa semangat melawan ketidakadilan tidak akan pernah padam.
Ia bukan sekadar tokoh lokal, melainkan bagian dari sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia.(*)