MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di antara gugusan pulau di Teluk Cenderawasih, Papua, terdapat sebuah permata yang masih jarang disentuh wisatawan: Pulau Numfor. Pulau kecil ini tampil sederhana, tetapi menyimpan panorama yang memikat.
Pantainya berpasir putih, lautnya jernih dengan gradasi biru, sementara masyarakat pesisirnya hidup bersahaja dan ramah menyambut pendatang.
Selain menawarkan panorama bawah laut yang memesona, Numfor juga menyimpan rekam jejak Perang Dunia II yang hingga kini masih bisa dijumpai di beberapa titik.
Secara administratif, Numfor berada di Kabupaten Biak Numfor. Letaknya di antara Pulau Biak dan Yapen.
BACA JUGA:Coban Putri Batu: Air Terjun Asri dengan Legenda Ken Dedes
Dari Biak, perjalanan bisa ditempuh menggunakan kapal perintis, kapal cepat, atau penerbangan kecil.
Dermaga utama di pulau ini menjadi pintu gerbang yang menghubungkan mobilitas warga dan wisatawan.
Setibanya di sana, lazimnya pendatang melapor lebih dulu kepada kepala kampung atau pemilik homestay.
Tradisi sederhana ini bukan sekadar sopan santun, tetapi juga memastikan perjalanan lebih lancar dan nyaman.
BACA JUGA:Eksplorasi Padang: Lima Destinasi Ikonik yang Wajib Masuk Daftar Liburan
Lanskap Numfor didominasi pantai berpasir putih dengan air laut sejernih kaca.
Beberapa kawasan memiliki laguna yang tenang sehingga cocok untuk keluarga dengan anak-anak.
Sementara di bagian lain, terdapat hutan mangrove dan padang lamun yang berfungsi sebagai rumah bagi beragam biota laut. Terumbu karang di sekitar pulau masih terjaga dengan baik.
Wisatawan yang snorkeling akan dimanjakan oleh ikan berwarna-warni, kawanan jackfish, hingga penyu yang sesekali muncul ke permukaan.
BACA JUGA:Menjelajah Dunia dalam Satu Tempat: Pesona The Great Asia Africa di Lembang