2. Kulit Kemerahan dan Bengkak
Daerah di sekitar luka tampak merah, kadang terasa hangat saat disentuh, dan bisa mengalami pembengkakan ringan.
3. Rasa Gatal atau Nyeri
Penderita bisa merasakan gatal hebat yang memicu keinginan menggaruk, atau nyeri yang membuat area tersebut terasa perih.
BACA JUGA:Kepulauan Derawan, Pesona Bahari Kalimantan Timur
4. Mudah Menyebar
Infeksi dapat meluas ke bagian kulit lain, terutama bila penderita sering menggaruk atau tidak menjaga kebersihan luka dengan baik.
5. Gejala Sistemik
Pada kasus infeksi yang lebih berat, pyoderma bisa disertai gejala tambahan seperti demam, lemas, hingga pembesaran kelenjar getah bening.
BACA JUGA:Curug Cikondang, Pesona Niagara Mini di Tanah Cianjur
Faktor Risiko yang Memicu Pyoderma
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pyoderma antara lain:
- Kebersihan tubuh kurang terjaga – jarang mandi atau tidak mengganti pakaian setelah berkeringat.
- Lingkungan panas dan lembap – memicu keringat berlebih yang mendukung pertumbuhan bakteri.
- Luka kecil yang tidak dirawat – goresan, gigitan serangga, atau lecet bisa menjadi pintu masuk bakteri.
- Sistem imun lemah – misalnya pada penderita diabetes, HIV, atau gizi buruk.
- Kontak dengan penderita lain – berbagi pakaian, handuk, atau tinggal di lingkungan padat penduduk.
BACA JUGA:6 Aktor Korea yang Hadir dengan Pesona Awet Muda, Menginspirasi Generasi!
Cara Mengatasi Pyoderma
Penanganan pyoderma harus disesuaikan dengan tingkat keparahan dan luasnya infeksi. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Menjaga Kebersihan Kulit
- Cuci luka dengan sabun antiseptik dan air bersih.
- Hindari kebiasaan menggaruk atau memencet luka bernanah.
- Gunakan pakaian bersih, longgar, dan menyerap keringat agar kulit tetap kering.