Dengan langkah-langkah tersebut, Takwo Kustim tidak hanya bertahan sebagai kenangan sejarah, tetapi juga tetap hidup dan berkembang sebagai simbol identitas masyarakat Kutai.
Takwo Kustim bukan sekadar pakaian adat, melainkan representasi dari sejarah, filosofi, dan keanggunan budaya Kutai.
Keindahan busana ini terletak pada kesederhanaan desainnya yang berpadu dengan kemewahan bordir emas.
Tak heran jika hingga kini Takwo Kustim tetap menjadi salah satu busana pernikahan adat yang sangat dihormati.
BACA JUGA:Main MaGer Sambil Rebahan, Saldo DANA Ngalir Terus ke Dompet Digital
Melestarikan Takwo Kustim berarti menjaga salah satu warisan budaya Indonesia agar tetap dikenal, dihargai, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Dengan begitu, masyarakat Kutai dan bangsa Indonesia secara keseluruhan dapat terus bangga dengan identitas budaya yang dimiliki.(*)