Warisan Busana Adat Kutai yang Elegan dan Bermakna adalah Takwo Kustim

Kamis 21-08-2025,15:12 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan

Kombinasi antara hitam dan emas menghadirkan nuansa anggun, sehingga sangat sesuai digunakan dalam acara sakral seperti pernikahan.

Untuk pria, busana ini biasanya dilengkapi dengan celana panjang hitam dan ikat kepala khas Kutai. 

Sementara itu, wanita mengenakan atasan beludru dengan sentuhan bordir emas serta bawahan berupa kain songket yang senada. Perpaduan keduanya menciptakan harmoni yang indah dalam sebuah upacara pernikahan adat.

BACA JUGA:Diduga Diperintah BEM Datang Subuh, Mahasiswa FH UNILA Tewas Kecelakaan

Nilai Filosofis dalam Takwo Kustim

Seperti pakaian adat lain di Nusantara, Takwo Kustim juga sarat makna. Setiap detail pada busana ini merepresentasikan filosofi kehidupan masyarakat Kutai.

1. Kesederhanaan yang Berwibawa

Meski tidak dihiasi banyak aksesoris, Takwo Kustim tetap tampak elegan. Hal ini mencerminkan nilai hidup masyarakat Kutai yang menjunjung tinggi kesopanan serta tidak berlebihan dalam menunjukkan status sosial.

BACA JUGA:Bayar Tagihan PDAM Lewat BRImo, Praktis Tanpa Ribet dan Aman

2. Lambang Kehormatan

Warna hitam dipandang sebagai simbol keteguhan dan ketenangan, sedangkan bordir emas melambangkan kejayaan dan kemuliaan. Ketika dikenakan oleh pengantin, busana ini diharapkan membawa martabat dan kebanggaan keluarga.

3. Keselarasan Hidup Berumah Tangga

Busana pengantin pria dan wanita dibuat serasi, melambangkan harapan agar rumah tangga yang dibangun selalu harmonis dan selaras.

BACA JUGA:Cara Ganti Kartu ATM BRI dengan Mudah, Cepat, dan Aman

4. Perjalanan Takwo Kustim di Masa Kini

Pada masa kerajaan, Takwo Kustim sangat terbatas penggunaannya. 

Kategori :