Sejarah Kerajaan Kutai Martapura, Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara
Kerajaan Kutai Martapura warisan penting sejarah Hindu tertua di Indonesia-Ilustrasi Gemini AI-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kerajaan Kutai Martapura merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang identitas dan keberadaannya dapat dibuktikan melalui peninggalan prasasti Yupa. Kerajaan bercorak Hindu ini diperkirakan berdiri pada sekitar abad ke-1 hingga abad ke-4 Masehi, jauh sebelum lahirnya banyak kerajaan besar lain di Nusantara.
Pusat pemerintahannya berada di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur, sebuah wilayah strategis di tepian Sungai Mahakam yang menjadi jalur penting perdagangan dan interaksi budaya.
Nama “Kutai” sendiri diberikan oleh para ahli sejarah berdasarkan lokasi ditemukannya prasasti-prasasti Yupa. Prasasti Yupa merupakan batu bertulis huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta yang berfungsi sebagai tugu peringatan untuk upacara kurban.
Batu tersebut menjadi bukti penting karena berisi silsilah raja-raja Kutai serta informasi mengenai kehidupan politik dan budaya masyarakatnya.
BACA JUGA:Fuji Kenakan Gelang Cartier Seharga Rp1 Miliar, Gaya Fashionnya Kembali Jadi Sorotan
Asal Usul dan Perkembangan Kerajaan
Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Nama Kudungga yang tidak bernuansa India menunjukkan bahwa ia kemungkinan adalah pemimpin suku lokal yang kemudian mengalami proses indianisasi.
Pengaruh Hindu mulai kuat pada masa putranya, Aswawarman, yang dianggap sebagai “Wamsakarta” atau pembentuk dinasti. Dari sinilah struktur pemerintahan kerajaan menjadi lebih teratur dan selaras dengan konsep monarki Hindu.
Puncak kejayaan Kutai terjadi pada masa Raja Mulawarman. Di bawah kepemimpinannya, Kutai mencapai perkembangan pesat dalam bidang politik, ekonomi, dan spiritual. Kebijakannya yang adil dan sifatnya yang dermawan direkam dalam prasasti Yupa yang memuji kedermawanannya dalam melakukan upacara kurban besar.
BACA JUGA:Tabel KUR BRI 2025 untuk Pinjaman Rp30–50 Juta, Simak Rincian Angsurannya
Kehidupan Keagamaan dan Budaya Masyarakat Kutai
Mayoritas masyarakat Kutai memeluk agama Hindu aliran Siwa. Meskipun demikian, mereka tetap menjaga budaya lokal yang telah ada sebelumnya.
Perpaduan antara budaya asli dengan ajaran Hindu membuat kehidupan budaya Kutai menjadi unik dan mencerminkan tingkat peradaban yang sudah maju.
Salah satu bukti penting kematangan budaya masyarakat Kutai adalah pelaksanaan upacara Vratyastoma, sebuah ritual Hindu yang bertujuan mengangkat seseorang dari status luar kasta menjadi seorang Brahmana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





