PEMBELAJARAN MENDALAM ‘MENJAWAB TANTANGAN GEN Z YANG KRITIS DAN FLEKSIBEL’

Selasa 15-07-2025,15:29 WIB
Editor : Nopriadi
PEMBELAJARAN MENDALAM ‘MENJAWAB TANTANGAN GEN Z YANG KRITIS DAN FLEKSIBEL’

Dalam pendekatan ini, siswa tidak hanya tahu apa, tapi lebih penting lagi, mereka tahu mengapa dan bagaimana.

Sebaliknya, Kurikulum Merdeka yang sejak awal digadang sebagai lompatan kebebasan belajar kini justru tampak setengah hati dalam implementasi. 

Sekolah-sekolah kebingungan menerjemahkan otonomi, guru kehilangan panduan yang jelas, dan siswa malah terjebak dalam proyek-proyek artifisial tanpa makna mendalam. Merdeka, tetapi bingung.

BACA JUGA:Jam Tangan Wanita Paling Banyak Dicari Tahun 2025

Salah satu kelemahan mendasar Kurikulum Merdeka adalah absennya strategi penguatan kapasitas guru secara sistemik dan berkelanjutan. 

Di sekolah-sekolah dengan fasilitas lengkap dan guru yang adaptif, kurikulum ini mungkin berhasil. Tapi bagaimana dengan sekolah di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)? Di sana, “merdeka” justru terasa sebagai “dibiarkan sendiri.”

Sebaliknya, kurikulum pendidikan mendalam bisa dirancang kontekstual dan berjenjang, berdasarkan kondisi lokal. Ia tidak mengandalkan kebebasan semu, tapi pada struktur pedagogis yang kuat, reflektif, dan kritis.

Dalam skema ini, guru tetap menjadi aktor utama dengan peran sebagai fasilitator berpikir, bukan sekadar pelaksana modul.

BACA JUGA:Pilihan Jam Tangan Pria Terbaru 2025 yang Laris di Pasaran

Generasi Z adalah generasi pertama yang lahir dan tumbuh di tengah era internet, media sosial, dan kecerdasan buatan. 

Mereka cerdas digital, kritis, dan cepat belajar—namun juga mudah bosan, tidak sabar, dan penuh tuntutan akan makna. 

Dalam lanskap ini, sistem pendidikan nasional ditantang untuk tidak lagi bersandar pada metode usang berbasis hapalan. (*)

Kategori :