MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di timur Pulau Flores, terselip sebuah kota yang perlahan kembali menunjukkan pesonanya. Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menjadi titik awal ideal untuk menjelajahi keindahan eksotis Flores.
Dengan latar panorama laut yang memikat dan perbukitan hijau yang menyejukkan, Maumere menawarkan lebih dari sekadar tempat persinggahan.
Letaknya yang strategis menjadikan kota ini sebagai simpul penghubung antara wisata alam, sejarah, dan budaya. Dari menyelam di perairan biru toska, menyusuri jejak tradisi tenun ikat, hingga meresapi kekhidmatan tradisi Paskah di Larantuka, semuanya bisa diraih dari kota ini.
Maumere berdiri di bagian tersempit Pulau Flores. Dari Desa Koting di Kecamatan Nita, panorama Laut Flores terbentang di utara, sementara Samudra Hindia terlihat di selatan. Momen menyaksikan dua lautan sekaligus dari satu titik menjadi pengalaman yang sulit ditemukan di tempat lain.
BACA JUGA:Kanawa: Pulau Tenang Penuh Pesona di Barat Flores
Keindahan laut Maumere juga tak kalah memesona. Pantai Waiara dan Waiterang menjadi primadona penyelam, bahkan memiliki pusat pelatihan selam bersertifikat internasional.
Perairannya yang tenang, dengan ragam terumbu karang dan biota laut yang kaya, menjadikan kawasan ini favorit wisatawan pencinta alam bawah laut.
Lebih jauh ke barat, sekitar 45 kilometer dari pusat kota, ada Pantai Koka yang terkenal dengan pasir putihnya yang sehalus bedak. Di balik bukit, terdapat Desa Mau Lo’o, yang mempertahankan rumah adat dengan gaya arsitektur khas leluhur Flores.
Selain kaya akan pesona bahari, Maumere juga lekat dengan warisan budaya. Desa Sikka, sekitar 30 kilometer dari pusat kota, menjadi pusat kerajinan tenun ikat.
BACA JUGA:Selamatkan Keluarga, Aldi Justru Hilang Terseret Ombak Pantai Labuhan Jukung
Di desa ini, pengunjung dapat menyaksikan proses pewarnaan benang secara alami, hingga menenun dengan teknik yang diwariskan lintas generasi. Desa Watublapi juga dikenal sebagai sentra tenun dengan ragam motif unik seperti cicak, burung, dan kuda yang sarat makna simbolik.
Bagi pencari ketenangan batin, Bukit Nilo menjadi lokasi spiritual yang menenangkan. Di atas bukit ini berdiri patung Bunda Maria setinggi hampir 30 meter, menghadap ke kota Maumere.
Saat fajar menyingsing, pemandangan matahari terbit berpadu dengan suasana doa menjadikan Bukit Nilo sebagai tempat refleksi yang menyejukkan jiwa. Ada pula Bukit Salib di kawasan Pantai Kajuwulu yang tak kalah memesona untuk wisata religi.
Maumere tak bisa dilepaskan dari peranannya dalam sejarah penyebaran agama Katolik di Indonesia Timur.
BACA JUGA:Live Streaming di TikTok, Lebih dari Sekadar Tren: Ini Ide Konten Kreatif untuk Menarik Audiens