
Aktivitas spearfishing atau memancing dengan tombak sangat populer di kawasan ini karena tantangan yang ditawarkan.
Selain keindahan alam, Pulau Manipa juga memiliki warisan sejarah yang penting. Pada masa lalu, Manipa menjadi wilayah strategis dalam jalur perdagangan rempah-rempah.
Di sini, masih bisa ditemukan reruntuhan Benteng Wantrouw peninggalan kolonial Belanda. Benteng ini menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Maluku melawan penjajahan.
Nama Kapten Jonker, tokoh yang dikenal dalam sejarah lokal, juga sangat lekat dengan pulau ini. Dikisahkan, Jonker adalah pemimpin lokal yang memiliki pengaruh besar di wilayah ini.
BACA JUGA:Temburun, Air Terjun Bertingkat Tujuh yang Memesona di Pulau Siantan
Hingga kini, masyarakat masih menjaga situs pemandian yang diyakini menjadi tempat favoritnya serta sebuah makam unik yang dikenal dengan nama “makam jari,” yang menyimpan kisah penuh simbol dan makna.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah terus berupaya mempromosikan potensi wisata Pulau Manipa melalui berbagai program.
Salah satu yang paling menonjol adalah pelaksanaan Festival Manipa, sebuah ajang tahunan yang mengangkat budaya lokal, sejarah, serta keindahan alam pulau ini ke tingkat yang lebih luas.
Festival ini juga terhubung dengan dua agenda besar lainnya, yakni Festival Selat Valentine di Buano dan Festival Kapitan Jongker di Seram Bagian Barat.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan dan Kisah Cinta di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari
Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat branding kawasan sebagai destinasi wisata unggulan Maluku.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Manipa masih menghadapi berbagai tantangan. Keterbatasan akses transportasi dan minimnya fasilitas penunjang seperti penginapan dan jaringan komunikasi menjadi hambatan yang cukup signifikan.
Meski demikian, masyarakat lokal memiliki semangat luar biasa untuk menjadikan daerah mereka sebagai tempat wisata yang bersahabat dan nyaman bagi para pelancong.
Berbagai pelatihan dan program pendampingan mulai digalakkan, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
BACA JUGA:Fatkauyon: Keindahan Tersembunyi di Ujung Selatan Maluku Utara
Upaya ini diarahkan untuk membangun kesadaran wisata dan penguatan ekonomi lokal berbasis pariwisata. Keramahan penduduk menjadi nilai tambah tersendiri.