
Alat musik ini dipakai untuk mengiringi berbagai acara adat, pertunjukan seni, serta hiburan rakyat.
Dalam beberapa kesempatan, gitar dambus juga digunakan untuk mengiringi pantun atau syair berbahasa Melayu yang dibawakan secara spontan.
Gitar dambus tidak hanya berperan sebagai alat musik penghibur, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi.
Dambus sering dimainkan dalam acara-acara penting seperti pernikahan adat, pesta panen, serta malam hiburan masyarakat.
BACA JUGA:Perujak: Tradisi Penguat Gigi dari Sumbawa yang Sarat Makna Budaya
Dalam acara-acara tersebut, dambus biasanya dimainkan bersama alat musik lain seperti gendang, rebana, dan marakas, menciptakan suasana meriah dan penuh semangat.
Salah satu bentuk pertunjukan yang sering diiringi dambus adalah tarian dincak.
Tarian ini dibawakan secara berpasangan dan menampilkan gerakan yang dinamis, mengikuti irama cepat dari permainan dambus dan alat musik pengiring lainnya.
Keterlibatan dambus dalam berbagai kegiatan sosial menjadikannya sebagai media pemersatu masyarakat.
BACA JUGA:Tari Periri Sesamungan: Merupakan Simbol Perdamaian dan Harmoni dari Nusa Tenggara Barat
Membuat gitar dambus membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus. Kayu yang digunakan harus kuat namun ringan, agar menghasilkan resonansi suara yang baik.
Proses perakitan senar dan pengaturan nada juga memerlukan ketepatan agar suara yang dihasilkan sesuai dengan karakter dambus.
Di luar fungsinya sebagai alat musik, dambus juga memiliki nilai seni tinggi dari segi bentuk dan hiasannya.
Banyak seniman lokal yang menambahkan ukiran bermotif flora atau ornamen khas Melayu pada badan gitar, menjadikan dambus sebagai karya seni yang memiliki nilai estetika tinggi.
BACA JUGA:Batik Sasambo: Simbol Harmoni dari Tiga Etnis NTB
Seiring perkembangan zaman, penggunaan alat musik modern dan digital mulai menggeser popularitas alat musik tradisional seperti dambus.