
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Yamaha LS3 adalah salah satu motor 2-tak legendaris yang pernah meramaikan jalanan Indonesia pada era 1970-an hingga awal 1980-an.
Meski produksinya sudah lama dihentikan, motor ini masih menyisakan jejak kuat di hati para penggemar otomotif klasik, khususnya pecinta motor 2-tak.
Dengan desain simpel, performa andal, dan suara knalpot khas 2-tak yang menggugah nostalgia, LS3 menjadi simbol masa keemasan Yamaha di pasar roda dua Tanah Air.
Secara tampilan, Yamaha LS3 membawa desain khas motor era 70-an dengan garis-garis membulat, tangki yang proporsional, dan jok yang empuk serta memanjang.
BACA JUGA:Ride Mode: Pengaruh Mode Berkendara pada Performa Motor
Lampu depan bulat, panel speedometer analog, serta bodi ramping menjadikan LS3 sangat digemari untuk modifikasi gaya klasik hingga saat ini.
Motor ini tersedia dalam beberapa pilihan warna elegan pada masanya, seperti merah marun, biru, dan hijau tua, yang semakin menonjolkan kesan retro.
Ukurannya yang ringkas juga membuatnya lincah untuk digunakan di area perkotaan maupun perdesaan.
Yamaha LS3 dibekali mesin 2-tak berkapasitas 100cc, berpendingin udara, dan menggunakan sistem karburator.
BACA JUGA:Motor Otonom: Mungkinkah Kita Tidak Lagi Mengemudi di Masa Depan?
Mesin ini menghasilkan tenaga sekitar 10 PS pada 7.500 rpm, yang kala itu terbilang cukup bertenaga untuk motor komuter harian.
Karena menggunakan sistem pelumasan Autolube, pengguna tidak perlu mencampur oli samping secara manual, sebuah teknologi canggih di zamannya.
Respons throttle yang spontan dan suara knalpot yang nyaring menjadi daya tarik utama para penggemar motor 2-tak.
Selain itu, meskipun teknologi mesin saat itu masih sederhana, konsumsi bahan bakarnya terbilang efisien untuk ukuran motor 2-tak.
BACA JUGA:Yadea Velax: Skuter Listrik Canggih dan Terjangkau untuk Mobilitas Perkotaan