MEDIALAMPUNG.CO.ID – Apakah hewan bisa memahami bahasa manusia? Pertanyaan ini telah memicu rasa ingin tahu banyak ilmuwan sejak awal abad ke-20.
Dimulai dari kisah seekor kuda Jerman bernama Clever Hans yang diklaim mampu menghitung dan menjawab pertanyaan manusia.
Namun, penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa Hans sebenarnya hanya merespons gerakan tubuh tidak sadar dari pelatihnya.
Ia tidak benar-benar mengerti arti kata-kata, tetapi mahir membaca sinyal nonverbal.
BACA JUGA:Gunung Es Terbesar Dunia Mulai Hancur, Ilmuwan Soroti Dampaknya
Fenomena Clever Hans menjadi titik awal berbagai studi ilmiah yang mengeksplorasi kemampuan hewan memahami bahasa manusia.
Pada era 1960 hingga 1970-an, para peneliti mulai mencoba mengajarkan bahasa isyarat dan simbolik kepada hewan seperti primata dan lumba-lumba.
Salah satu contoh paling terkenal adalah Koko, gorila betina yang diajarkan bahasa isyarat Amerika (ASL).
Koko diklaim mampu mengenali dan menggunakan lebih dari 1.000 tanda tangan serta memahami ribuan kata bahasa Inggris.
BACA JUGA:Berapa Banyak Manusia yang Dibutuhkan untuk Menyelamatkan Spesies dari Bencana Global?
Meski mengesankan, sebagian ilmuwan menilai pemahaman Koko masih bergantung pada interpretasi pelatihnya.
Contoh lainnya adalah Kanzi, seekor bonobo cerdas yang belajar menggunakan papan leksigram berisi simbol.
Kanzi dapat memahami perintah verbal sederhana dan melaksanakannya secara tepat—bahkan dalam beberapa studi, ia mengungguli kemampuan bahasa anak manusia usia dua tahun.
Namun, para ahli masih berdebat apakah pemahaman ini mencerminkan pemahaman struktur tata bahasa, atau hanya hasil dari asosiasi kata dan objek secara berulang.
BACA JUGA:Lebah Lokal Australia Terancam oleh Dominasi Lebah Madu Pendatang