
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tradisi dan budaya.
Salah satu warisan budayanya yang paling mencolok adalah rumah adat yang disebut Rumoh Aceh.
Rumah tradisional ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga mencerminkan cara hidup masyarakat Aceh yang sarat makna dan nilai-nilai leluhur.
BACA JUGA:5 Cara Medis Menghilangkan Tahi Lalat di Wajah dengan Cepat dan Aman
Arsitektur dan Nama Rumah Adat Aceh
Rumoh Aceh dikenal sebagai rumah panggung yang terbuat dari kayu dan berdiri di atas tiang tinggi.
Ketinggian tiang rumah ini biasanya mencapai sekitar 2,5 hingga 3 meter dari tanah. Tujuannya bukan hanya untuk melindungi dari binatang atau banjir, tetapi juga untuk menyesuaikan dengan iklim tropis yang lembap.
Nama "Rumoh Aceh" digunakan secara luas oleh masyarakat lokal untuk menyebut rumah adat ini. Secara umum, rumah ini memiliki bentuk memanjang dan simetris, menghadap dari barat ke timur, yang dianggap membawa makna filosofis tersendiri dalam budaya Aceh.
BACA JUGA:Ingin Panjang Umur? Ini 4 Kebiasaan Sederhana agar Bisa Hidup hingga 100 Tahun
Bahan dan Teknik Pembangunan
Rumoh Aceh dibangun menggunakan bahan alami seperti kayu keras, rotan, dan daun rumbia. Teknik pembangunannya pun unik, di mana sambungan antar bagian rumah tidak menggunakan paku besi, melainkan pasak kayu atau tali rotan.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh sangat menghargai kearifan lokal dan menjaga keharmonisan dengan alam.
Pemilihan bahan dari alam bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga mencerminkan keyakinan spiritual. Kayu, daun, dan rotan dipilih secara selektif agar sesuai dengan nilai kesakralan rumah adat tersebut.
BACA JUGA:Bakpia Coklat: Kelezatan Khas Yogyakarta yang Dapat Dibuat Sendiri di Dapur Anda