
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja, sorotan kerap tertuju pada profesi yang memiliki risiko tinggi terhadap bunuh diri.
Namun, ada sisi lain yang jarang disorot: profesi pendidik justru tercatat sebagai kelompok dengan risiko bunuh diri paling rendah.
Berdasarkan data di Amerika Serikat, profesi seperti guru, dosen, dan pustakawan tercatat memiliki angka kematian akibat bunuh diri yang jauh lebih rendah dibandingkan kelompok profesi lainnya.
Fakta ini memberikan wawasan penting mengenai faktor-faktor pelindung yang dapat menjadi inspirasi bagi dunia kerja secara luas.
BACA JUGA:Sastra Lisan Wayak: Warisan Tak Tertulis dari Lampung Barat
Data dan Temuan Penelitian
Menurut laporan dari Center for Violence Prevention and Community Safety di Arizona State University, tercatat hanya 117 kasus bunuh diri yang melibatkan pendidik di negara bagian Arizona selama periode 2016 hingga 2023.
Angka ini setara dengan 7,3 kasus per 100.000 orang, jauh di bawah rata-rata nasional.
Sebagai perbandingan, profesi di bidang konstruksi dan seni pertunjukan mencatat angka 40 hingga 60 kasus per 100.000 orang, menjadikannya salah satu yang tertinggi dalam kategori risiko bunuh diri.
BACA JUGA:Libas Arsenal di Paris, Tiket Final Liga Champions Jadi Milik Les Parisiens
Apa yang Membuat Profesi Pendidik Lebih Tangguh?
Meski tidak lepas dari tekanan pekerjaan dan risiko kelelahan emosional, para pendidik memiliki sejumlah keunggulan yang diyakini berperan sebagai pelindung psikologis:
1. Profil Demografis yang Mendukung
Sebagian besar tenaga pendidik adalah perempuan dan individu yang sudah menikah—dua kelompok dengan kecenderungan risiko bunuh diri lebih rendah secara statistik.
BACA JUGA:Mulai Hari Ini Jasa Raharja Beri Keringanan Pembayaran Pokok SWDKLLJ