
Para Rookie Bersinar di Tengah Persaingan Ketat
Masuknya para pemain rookie seperti Joanne Giovanni (SMA St. Louis 1 Surabaya), I Gusti Ayu Krisabella (SMAN 1 Denpasar), dan Caysey Michelle Hermawan (SMA Santa Laurensia Tangerang Selatan) juga menjadi sorotan.
Meski baru pertama kali ikut serta, mereka membuktikan mampu mengimbangi bahkan mengungguli peserta yang lebih senior.
BACA JUGA:Keunggulan Performa dan Fitur Mobil Listrik Toyota SUV bzx3
Keseimbangan Asal Sekolah dan Kota
Komposisi skuad tahun ini menunjukkan distribusi yang makin merata.
Surabaya masih menjadi kota penyumbang terbanyak, namun Jakarta berhasil kembali mengirimkan beberapa nama.
Menariknya, Jawa Barat tidak lagi didominasi oleh Bandung, melainkan oleh SMA BPK Penabur Cirebon yang sukses mengirim dua pemain.
BACA JUGA:Perjalanan Skype: Dari Raja VoIP ke Akhir yang Sepi
Peran Penting Pelatih Perempuan
Salah satu pencapaian progresif adalah meningkatnya jumlah pelatih perempuan yang terlibat.
Dari 54 pelatih, 11 di antaranya adalah perempuan—jumlah tertinggi sejak pertama kali DBL Camp digelar pada 2008.
Salah satu pelatih perempuan yang terpilih masuk skuad All-Star adalah Mega Perdana dari SMAN 1 Madiun.
Hal ini membuktikan bahwa dunia kepelatihan basket pelajar semakin terbuka dan inklusif.
BACA JUGA:Honda CB150X: Motor Adventure Entry-Level yang Siap Diajak Bertualang
Filosofi Seleksi yang Tetap Konsisten