BACA JUGA:5 HP Murah Kamera Profesional Setara DSLR, Cocok untuk Konten Kreator
Kecepatan Akses: Siapa yang Lebih Cepat?
Kalau ngomongin kecepatan, search engine sebenarnya masih jadi juara dalam hal loading data. Tapi, AI unggul dari sisi proses berpikir.
Misalnya, kamu nanya “apa kelebihan dan kekurangan iPhone 15 dibanding Samsung Galaxy S23?” — Google bakal kasih kamu link ke forum, review, dan artikel.
Tapi AI? Langsung kasih kamu ringkasan lengkap dari berbagai sumber dalam hitungan detik.
Jadi, bisa dibilang AI punya kecepatan berpikir, sedangkan search engine punya kecepatan teknis. Tapi, siapa yang lebih hemat waktu buat kamu? Jawabannya: AI!
BACA JUGA:Samsung Luncurkan Galaxy M56 5G: Ponsel Tertipis dengan Performa Monster
Akurasi dan Relevansi Jawaban
Nah ini yang menarik. Mesin pencari seperti Google kadang ngasih hasil yang “terlalu luas” atau bahkan nggak nyambung. Sedangkan AI bisa memahami konteks pertanyaan kamu.
Misalnya, kamu nanya, “Apa makanan terbaik untuk kucing tua?” — Google bakal kasih banyak link dari blog hewan peliharaan. Tapi AI langsung kasih daftar makanan, merek, bahkan saran nutrisi.
Namun, AI juga punya kelemahan. Terkadang informasinya belum tentu 100% akurat karena bisa aja datanya belum update atau ditarik dari sumber yang belum diverifikasi.
Jadi, kalau kamu butuh jawaban up-to-date dan valid, mesin pencari masih punya poin lebih. Tapi untuk ringkasan cepat dan kontekstual, AI menang telak.
BACA JUGA:vivo V50 Lite Resmi Hadir di Indonesia: Smartphone Tipis, Kuat, dan Penuh Inovasi
Pengalaman Pengguna: Lebih Nyaman Mana?
Coba bayangin kamu lagi buru-buru, terus butuh jawaban cepat dan ringkas. Mana yang lebih kamu pilih? Buka 10 tab Google atau ngetik satu pertanyaan ke AI lalu dapet jawaban lengkap?
AI jelas menang dalam hal kenyamanan pengguna. Gaya bahasanya lebih natural, bisa ngobrol layaknya teman. Bahkan kamu bisa tanya lanjutan tanpa harus ketik ulang topiknya. Udah kayak ngobrol santai aja.