
Bandar Lampung - Pemaksimalan Asuransi Pertanian perlu dilakukan guna mengantisipasi gagal panen petani dampak Poso yang terjadi akibat banjir dibeberapa area pesawahan di beberapa Kabupaten sehingga menyebabkan petani terancam gagal panen.
Hal ini mendapat tanggapan dari Komisi II DPRD Provinsi Lampung yang membidangi pertanian. Sekertaris Komisi II Aribun Sayunis, Selasa (21/1) mengatakan, saat ini pemanasan global dan perubahan iklim sangat cepat tidak dapat diprediksi. Untuk itu, Komisi II akan melihat apa yang perlu di benahi mulai dari infrastruktur seperti saluran air yang mengalami pendangkalan.
Wakil rakyat dapil Lampung Selatan ini juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Balai Besar untuk melakukan perbaikan infrastruktur penunjangnya. Selain itu, Aribun juga mendorong agar petani mendapatkan asuransi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Saya juga mendorong, agar petani yang tertimpa banjir mendapatkan asuransi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia agar mereka dapat modal untuk menanam kembali” ujar Aribun.
Ditempat yang sama, anggota Komisi II Fatikhatul Khoiriyah mengatakan dalam permasalahan gagal panen pihak eksekutif dan legislatif harus melihat secara komperhensif faktor – faktor yang menyebabkan banjir sehingga pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat.
“Musibah banjir yang terjadi di beberapa daerah jelas karena pendangkalan sungai salah satu penyebabnya” ujar Khoir.
Maka program asuransi pertanian harus lebih diperluas dan diperbanyak lagi agar betul-betul petani yang terdampak banjir mendapatkan asuransi. *