Dana Pihak Ketiga dan Digitalisasi BRImo
Dalam hal penghimpunan dana, BRI mencatat total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.365,45 triliun.
CASA (Current Account and Savings Account) mendominasi dengan proporsi 67,30% atau setara Rp918,98 triliun.
Strategi BRI dalam meningkatkan CASA berbasis transaksi menjadi faktor utama dalam pencapaian ini.
Peran digitalisasi juga menjadi kunci keberhasilan BRI dalam meningkatkan layanan perbankan.
Super App BRImo mencatat lonjakan jumlah pengguna hingga 38,61 juta, naik 22,12% yoy, dengan volume transaksi mencapai Rp5.596 triliun atau meningkat 34,57% dibanding tahun sebelumnya.
Transformasi digital ini semakin memperkuat posisi BRI sebagai pemimpin dalam layanan perbankan digital di Indonesia.
Inisiatif BRI dalam Pemberdayaan UMKM
Sebagai bagian dari komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, BRI menghadirkan berbagai program dan inisiatif untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Beberapa di antaranya adalah:
- Holding Ultra Mikro (UMi): Sinergi antara BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam menyediakan layanan keuangan terintegrasi bagi pelaku usaha ultra mikro. Holding UMi kini telah melayani lebih dari 180 juta nasabah simpanan dan 36,9 juta nasabah pinjaman.
- Kredit Usaha Rakyat (KUR): BRI menyalurkan KUR sebesar Rp184,98 triliun sepanjang 2024, menjadikannya bank dengan penyaluran KUR tertinggi di Indonesia. Program ini telah menjangkau lebih dari 4 juta UMKM di seluruh negeri.
- AgenBRILink: Program yang melibatkan nasabah sebagai agen perbankan untuk mempermudah akses layanan keuangan di daerah terpencil. Hingga akhir 2024, jumlah AgenBRILink mencapai 1,06 juta dengan volume transaksi mencapai Rp1.583 triliun.
- Desa BRILian: Inisiatif pemberdayaan ekonomi desa berbasis potensi lokal, mencakup desa wisata, pertanian, dan industri kreatif. Saat ini, BRI telah membina 4.327 Desa BRILian di Indonesia.
- PARI (Pasar Rakyat Indonesia): Platform digital untuk ekosistem UMKM berbasis komoditas yang kini telah digunakan oleh 85 ribu pelaku usaha.