MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ratusan petani singkong yang tergabung dalam tujuh cabang Persatuan Petani Usaha Kebun Indonesia (PPUKI) menggelar aksi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Lampung, Senin 13 Januari 2025.
Para aksi ini menuntut kenaikan harga singkong yang hingga kini masih bertahan di angka Rp900 per kilogram.
Para peserta aksi berasal dari PPUKI Lampung Tengah, Lampung Timur, Mesuji, Way Kanan, Lampung Utara, Tulangbawang, dan Tulangbawang Barat.
Dalam aksi ini, para petani mendesak realisasi janji yang sebelumnya disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Lampung.
BACA JUGA:Jadwal dan Syarat Rekrutmen CPNS BGN 2025: Bergabunglah di Program Dapur Umum Makan Siang Gratis
BACA JUGA:BGN Buka Lowongan CPNS untuk Dukung Program Makan Siang Gratis Presiden
Janji tersebut menetapkan harga singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan rafraksi 15% dan rencananya mulai berlaku pada 24 Desember 2024.
Namun, hingga saat ini, kesepakatan tersebut belum diimplementasikan karena belum adanya keputusan dari pihak perusahaan.
Para petani menyuarakan keluhan mereka terhadap harga singkong yang tidak sebanding dengan biaya produksi, sehingga membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Salah seorang petani yang mengikuti aksi tersebut mengatakan dengan harga Rp900 tidak mencukupi biaya produksi.
BACA JUGA:Kebakaran Dahsyat di Los Angeles: Kerugian Tembus Rp 2.200 Triliun
BACA JUGA:Sadis! IRT di Mesuji Dianiaya dengan Pacul hingga Meninggal Dunia
“Harga Rp900 tidak cukup untuk menutupi biaya produksi kami. Kami meminta pemerintah segera merealisasikan janjinya agar petani dapat sejahtera, " Ungkapnya.
Aksi ini juga menjadi bentuk tekanan kepada pemerintah dan perusahaan untuk segera melakukan negosiasi ulang demi menemukan solusi yang adil.
Petani berharap adanya respons cepat dari pihak terkait agar kesejahteraan mereka dapat terwujud sesuai dengan kesepakatan yang telah dijanjikan.