MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Fredy, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Swasembada Pangan Provinsi Lampung yang digelar di Balai Keratun, Komplek Kantor Gubernur Lampung.
Rapat ini menjadi langkah awal kesiapan Provinsi Lampung mendukung percepatan program swasembada pangan nasional yang ditargetkan tercapai pada tahun 2027, lebih awal dari target sebelumnya pada tahun 2029.
Fredy mengungkapkan bahwa produksi padi di Provinsi Lampung mengalami peningkatan signifikan dalam empat tahun terakhir.
Data menunjukkan luas panen meningkat dari 489.573 hektar pada 2021 menjadi 531.616 hektar pada 2024.
BACA JUGA:Pelantikan Angkatan 52 Bintara Polri, Kapolda Lampung Tekankan Moralitas dan Profesionalisme
BACA JUGA:Kejati Lampung Periksa Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo Terkait Kasus PT LEB
Namun, produktivitas padi sempat mengalami penurunan pada 2024 menjadi 51,37 kuintal per hektar akibat kekeringan, setelah sebelumnya mencapai 52,03 kuintal per hektar pada 2023.
“Program ini sejalan dengan Asta Cita yang salah satunya adalah mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, dan ekonomi,” kata Fredy.
Ia juga memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian, seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan, peningkatan jumlah penduduk, hingga gejolak harga pangan global.
Meski luas panen tahun 2024 meningkat dibandingkan 2023, produksi gabah kering giling (GKG) justru mengalami penurunan sebesar 26.672 ton.
BACA JUGA:Peras dan Perkosa Wanita, Trainer Gym di Bandar Lampung Ditangkap Polisi
BACA JUGA:Hampir Rampung, JPO Siger Milenial Akan Diresmikan Malam Tahun Baru
Total produksi GKG tahun ini diperkirakan mencapai 2.731.226 ton, turun dari capaian tahun lalu sebesar 2.757.898 ton.
Fredy menyebutkan bahwa penurunan produksi ini tak lepas dari dampak kekeringan yang terjadi pada Agustus-September 2024.
Selain itu, potensi lahan sawah di Provinsi Lampung juga mengalami penyusutan, dari 361.699 hektar pada 2023 menjadi 337.285 hektar pada 2024, berdasarkan data dari ATR/BPN.