MEDIALAMPUNG.CO.ID - Inspektur Provinsi Lampung, Fredy mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan secara daring pada Selasa 28 Oktober 2024.
Rapat ini diadakan di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung dan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang didampingi oleh dua Wakil Menteri, yakni Bima Arya Sugiarto dan Ribka Haluk.
Dalam rapat tersebut, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa inflasi saat ini berada pada angka yang cukup baik, yaitu sebesar 1,84% (yoy).
Ia menjelaskan bahwa inflasi tetap terkendali di tengah-tengah transisi pemerintahan, bahkan harga-harga yang sebelumnya bergejolak dapat ditekan ke level yang lebih stabil setelah sempat mengalami kenaikan di awal tahun.
BACA JUGA:Sebanyak 17 Personil Berprestasi Terima Penghargaan dari Kapolresta Bandar Lampung
Lebih lanjut, Amalia menambahkan bahwa pada minggu keempat Oktober 2024, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Harga Pangan (IPH) secara nasional lebih banyak dibandingkan yang mengalami penurunan.
Adapun komoditas yang menjadi penyumbang utama kenaikan IPH di berbagai daerah, antara lain daging ayam ras dan bawang merah.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional, Nyoto Suwignyo, melaporkan bahwa produksi beras dari Januari hingga Desember 2024 diperkirakan mencapai 30,34 juta ton, turun sekitar 760 ribu ton dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Menurut Nyoto, penurunan produksi ini berpotensi menyebabkan kenaikan harga beras di akhir tahun.
BACA JUGA:Ada Tiga Pasar Dikota Tapis Berseri yang Akan Diperbaiki Ole Pemerintah Pusat
BACA JUGA:Bayar UKT Lewat ATM BRI dan BRImo, Praktis dan Aman!
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Nyoto mengimbau agar pemerintah pusat dan daerah mengambil langkah pencegahan guna menstabilkan harga beras.
Mendagri Tito Karnavian di akhir rakor tersebut meminta seluruh daerah untuk fokus pada pengendalian harga lima komoditas pangan utama, yaitu bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, dan jagung.
"Kita harus waspada, terutama terhadap kenaikan harga kelompok makanan dan minuman, karena itu yang sangat berpotensi memicu ketidakstabilan," tegas Mendagri.