Transformasi BRI: Dari Masa Kolonial Hingga Jadi Bank Terbesar di Asia Tenggara

Minggu 27-10-2024,12:17 WIB
Reporter : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Bank Rakyat Indonesia (BRI) bukan hanya salah satu bank tertua di Indonesia, namun juga memiliki sejarah panjang yang berperan penting dalam ekonomi rakyat sejak masa kolonial. 

Berawal dari lembaga keuangan dengan misi sosial, BRI kini menjelma menjadi bank dengan jaringan terbesar di Indonesia dan aset yang signifikan di Asia Tenggara. 

Transformasinya dari lembaga lokal menjadi salah satu bank terbesar di kawasan ini mencerminkan perjuangan dan kemandirian ekonomi Indonesia, terutama untuk masyarakat kecil.

 

Awal Berdirinya BRI di Masa Kolonial

BRI didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, seorang Patih yang peduli akan kondisi ekonomi masyarakat pribumi. 

Saat itu, lembaga ini dikenal dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren. 

Tujuannya adalah untuk membantu pegawai pribumi menyimpan uang dengan aman dan memberikan pinjaman bunga rendah, alternatif dari pinjaman rentenir yang seringkali mencekik rakyat dengan bunga tinggi.

Pada masa kolonial Belanda, banyak masyarakat Indonesia terjebak dalam hutang akibat tingginya bunga pinjaman dari rentenir. 

Para petani dan pekerja sering kali mengalami kesulitan ekonomi yang parah.

“BRI didirikan dengan tujuan untuk melindungi rakyat kecil dari praktek lintah darat,” ungkap salah satu kutipan dari sejarah BRI. 

Lembaga ini kemudian menjadi tempat bagi pegawai negeri pribumi untuk mendapatkan layanan keuangan yang adil.

 

Perkembangan BRI di Hindia Belanda

Seiring waktu, BRI mulai melayani masyarakat umum dan berkembang menjadi model bagi lembaga keuangan lainnya di Hindia Belanda. 

Kategori :