MEDIALAMPUNG.CO.ID - Hizbullah kembali melancarkan serangan roket ke wilayah Israel.
Kelompok militan yang berbasis di Lebanon dan didukung oleh Iran tersebut menargetkan pangkalan intelijen militer Israel di pinggiran Tel Aviv.
Serangan ini diklaim sebagai bentuk balasan terhadap apa yang disebut Hizbullah sebagai "agresi Israel".
Menurut laporan yang disampaikan AFP pada Selasa, 22 Oktober 2024, Hizbullah mengklaim telah menembakkan “roket berkualitas” ke Pangkalan Glilot, yang menjadi markas Unit Intelijen Militer 8200 Israel.
BACA JUGA:Lidia Thorpe: 'Kau Bukan Rajaku', Kunjungan Raja Charles ke Australia Dinilai Simbol Kolonialisme
Serangan ini tidak hanya dianggap sebagai tindakan balasan, tetapi juga sebagai upaya mempertahankan kedaulatan Lebanon.
Hizbullah menyatakan bahwa tindakan tersebut didedikasikan untuk menghormati pemimpin mereka yang terbunuh, Hassan Nasrallah.
Kelompok ini telah lama berseteru dengan Israel, dan ketegangan semakin meningkat setelah serangkaian serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap posisi Hizbullah di Beirut dan berbagai wilayah di Lebanon.
Sebagai respons atas serangan tersebut, militer Israel segera mengumumkan akan melakukan serangan balasan yang lebih luas.
BACA JUGA:Serangan Drone Menghantam Rumahnya, Netanyahu Ancam Balik Hizbullah
Dalam pernyataannya, Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menegaskan bahwa serangan terhadap target-target Hizbullah akan terus dilakukan, tidak hanya di Beirut, tetapi juga di seluruh Lebanon.
Dalam beberapa jam terakhir, Israel telah meluncurkan lebih dari 300 serangan udara yang menargetkan infrastruktur dan jaringan keuangan Hizbullah.
Salah satu target utama Israel adalah Al-Qard al-Hassan, sebuah perusahaan keuangan yang diduga berafiliasi dengan Hizbullah dan didukung oleh Iran.
Konflik antara Israel dan Hizbullah kini menyebar ke berbagai wilayah Lebanon, termasuk benteng pertahanan Hizbullah di Beirut selatan, Dahiyeh.