Sungai Amazon Mengering, Tanda Bahaya Global?

Selasa 10-09-2024,13:47 WIB
Reporter : Budi Setiawan

Mereka juga memprediksi bahwa dalam beberapa bulan ke depan, kekeringan dapat memaksa kargo gandum dan pupuk dialihkan ke pelabuhan lain, seperti Itaqui dan pelabuhan-pelabuhan di selatan dan tenggara Brasil. 

Hal ini tentunya akan menyebabkan kenaikan ongkos pengiriman yang berdampak pada berbagai sektor ekonomi.

 

Dampak Langsung pada Kehidupan Masyarakat

Penurunan kedalaman air sungai juga berdampak langsung pada masyarakat setempat. 

Di Porto Velho, Negara Bagian Rondonia, kedalaman Sungai Madeira yang biasanya mencapai 5,3 meter telah turun hingga dua meter sejak Juli lalu. 

Sungai ini tidak hanya menjadi jalur transportasi utama, tetapi juga memiliki dua bendungan pembangkit listrik tenaga hidro, yaitu Jirau dan Santo Antonio.

Masyarakat di sekitar sungai mengalami isolasi akibat kedalaman sungai yang terus menurun. 

Mereka tidak bisa bepergian untuk membeli kebutuhan pokok, dan akses menuju sumber makanan semakin terbatas. 

Tidak hanya itu, panen rusak dan banyak ikan mati di aliran sungai, yang semakin memperparah kondisi masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada menangkap ikan. 

Jose Marengo, Koordinator Penelitian dan Pengembangan Pusat Pemantauan dan Peringatan Bencana Alam Nasional (Cemaden), menjelaskan, di masa kekeringan normal, volume air cukup untuk membawa makanan dan kapal kecil, tapi sekarang, sungai benar-benar mengering dan masyarakat terisolasi.

 

Fenomena La Nina dan Sungai Terbang

Marengo menambahkan bahwa fenomena La Nina yang biasanya mendinginkan perairan Pasifik dan membawa kelembapan ke utara Brasil, diperkirakan tidak akan terlalu berdampak tahun ini. 

"Pasifik tidak sedingin yang diperkirakan," jelasnya, yang menyebabkan rendahnya curah hujan di Amazon. 

Hal ini akan memicu situasi yang lebih merusak, tidak hanya di Amazon tetapi juga di wilayah selatan Brasil.

Kategori :