Megawati: Penjaga Konstitusi dan Pejuang Demokrasi

Kamis 18-07-2024,20:10 WIB
Reporter : Rilis
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di tengah perjalanan politik Indonesia, Megawati Soekarnoputri adalah nama yang tak terpisahkan dari momen-momen penting dalam demokrasi dan reformasi. 

Sebagai putri dari Proklamator Bung Karno, Megawati bukan hanya mewarisi darah pejuang tetapi juga semangat teguh dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan konstitusi. 

 

Awal Karier Politik Megawati

Megawati Soekarnoputri lahir pada 23 Januari 1947, sebagai anak sulung dari pasangan Soekarno dan Fatmawati. 

Tumbuh di lingkungan yang sangat politis, Megawati sejak dini terpapar pada kepemimpinan ayahnya yang menjadi tokoh sentral kemerdekaan dan Presiden pertama Indonesia. 

Pendidikan politik Megawati dimulai sejak kecil, menyaksikan langsung bagaimana ayahnya memimpin negara dalam masa penuh tantangan.

Memulai karier politiknya pada 1980-an, Megawati bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). 

Di tengah tekanan rezim Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto, Megawati menunjukkan keberanian luar biasa. 

Pada tahun 1993, ia terpilih sebagai Ketua Umum PDI menggantikan Soerjadi, yang menandai kebangkitan partai serta mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin oposisi.

 

Kudatuli: Titik Balik Perjuangan

Puncak perjuangan Megawati terjadi pada 27 Juli 1996, saat peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli). 

Kantor pusat PDI di Jakarta diserbu oleh kelompok pro-pemerintah yang bertujuan menggulingkan kepemimpinan Megawati. 

Kerusuhan ini mengakibatkan sejumlah korban jiwa namun juga mengukuhkan Megawati sebagai simbol perlawanan terhadap rezim otoriter Soeharto. 

Kategori :