PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Masyarakat Pekon Way Haru Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kembali nekat menyeberangi aliran muara sungai Way Penipahan wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yang merupakan salah satu akses menuju empat Pekon di wilayah terpencil yakni Pekon Bandar Dalam, Way Tiyas, Siring Gading dan Pekon Way Haru, Kecamatan Bangkunat, Sabtu 29 Juni 2024.
Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan, masyarakat Pekon Way Haru yang menyeberang di muara sungai Way Penipahan di kawasan hutan TNBBS penghubung ke daerah terisolir di wilayah itu karena tidak ada akses jembatan, dan hanya mengandalkan rakit untuk penyeberangan.
Karena kondisi aliran muara sungai itu banjir, sehingga tidak dapat menggunakan rakit untuk menyeberangi muara sungai itu.
“Karena itu, warga terpaksa menyeberangi sungai dan menggotong sepeda motor secara bergantian,” katanya.
BACA JUGA:Satu-satunya Wakil Sumatera, Nanang Ermanto dan Winarni Terima Anugerah Satyalancana Wira Karya
Dijelaskannya, muara sungai yang diseberangi saat kondisi sedang banjir itu memiliki panjang sekitar 110 meter dan kedalaman sungai bervariasi sekitar setinggi lutut hingga perut orang dewasa.
Kondisi tersebut tentunya sangat membahayakan masyarakat, dan juga masyarakat cukup khawatir saat nekat menyeberangi muara sungai yang memang langsung menuju laut lepas.
“Kekhawatiran masyarakat tentunya banyak, selain aliran sungai yang langsung menuju ke laut. Masyarakat juga khawatir akan adanya hewan buas di muara sungai tersebut,” jelasnya.
Masih kata dia, masyarakat yang ada di daerah terpencil seperti di Pekon Way Haru tentunya sudah cukup lama mendambakan akses jembatan penyeberangan maupun akses jalan di wilayah tersebut agar segera mendapat perhatian dari Pemkab setempat untuk dilakukan pembangunan.
BACA JUGA:Laga Final Open Turnamen Bola Voli, Tim Pokat Balap Menang Atas Katar Gayeng
Setidaknya, akses masyarakat yang ada di empat Pekon tersebut bisa lebih mudah, dan tidak lagi terkendala seperti sekarang ini.
“Sudah lama masyarakat mendambakan adanya pembangunan di wilayah ini, khususnya pembangunan terhadap akses jalan dan jembatan, karena memang kondisinya masih sangat menyulitkan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari,” tandasnya.*