
Sementara, Wati (56) salah satu warga setempat, mengaku nyaris tertimpa truk tersebut.
"Saya baru selesai nyapu halaman, terus selang beberapa detik, saya pergi ke samping, dan tetiba truk itu terbalik," ucapnya.
"Kalau saya masih disitu, saya mungkin tertimpa," sambungnya.
Kemudian, Rosida (68) warga yang rumahnya tertimpa muatan batubara, merasa kesal dengan ulah kendaraan batubara yang melintas.
BACA JUGA:Bangkitkan Semangat Keorganisasian, Ketua PCNU Lambar Berikan Pembinaan ke Wilayah Terpencil
"Itu kamar yang jebol. Sangat terganggu lah dengan truk batubara, siang malam nggak pernah berhenti lewat. Lewat terus, makanya jalannya ini pada legok-legok (rusak). Pernah motor kecelakaan tempo hari, sampai masuk ke bawah rumah ini," ucap warga.
Ia bahkan menyebutkan, harusnya truk muatan batubara jangan lagi melintas dan harusnya dibawa menggunakan kereta api.
"Jangan lewat sini lagi lah, muat saja lewat kereta, jalan kita rusak, soalnya kalau nggak ada (armada) batubara jalan kita kan enggak rusak. Karena berat, liat ini entah berapa ton ini, stop saja lah," pungkasnya.*