LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Meskipun sang pencetus pembangunan Masjid SMK Negeri 1 Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat Edi Sutiawan, S.Kom, M.M., tidak ada lagi di sekolah itu dan diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) Dampak miskomunikasi kebijakan sekolah.
Namun tidak menyurutkan semangat para guru dan anak-anak didik untuk melanjutkan pembangunan masjid yang saat ini pembangunan telah mencapai 75 persen.
Jumat 29 Maret terpantau para guru dan siswa bergotong royong penyemenan lantai dengan target tempat ibadah tersebut dapat digunakan seadanya menjelang hari raya Idul Fitri.
Sebagaimana cita-cita Edi Sutiawan sebelumnya yang berharap masjid itu dapat di gunakan di ramadhan ini.
BACA JUGA:Bawa Ganja, Seorang Pria Diamankan di Jalan Lintas Liwa-Krui
Pengurus SMKN 1 Way Tenong Kamaludin saat dikonfirmasi mengatakan, masjid itu mulai dikerjakan pembangunannya 2023 lalu hal itu dilakukan karena Mushola yang ada saat ini tidak mampu menampung jumlah siswa dalam melaksanakan ibadah salat.
Sehingga pada waktu itu meski dengan segala keterbatasan dana atau kas sekolah kepala sekolah Edi Setiawan dengan penuh keyakinan mengajak dewan guru untuk bersama membangun masjid yang saat ini pengerjaannya sudah menyentuh 80%.
Dan selama pembangunan dana yang digunakan tentunya adalah hasil infaq atau shodaqoh dari dewan guru para anak didik serta hamba Allah yang telah menyalurkan rezeki untuk pembangunan masjid tersebut.
"Meskipun saat ini bapak Edi Setiawan sudah tidak lagi bertugas di sekolah ini namun upaya dan target pembangunan akan terus kami jalankan sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama keluarga besar SMKN 1 Way Tenong, terwujudkan sebagaimana harapan dari awal dibangunnya masjid ini," katanya.
Beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi Edi Setiawan ketika masih menjabat kepala di sekolah tersebut, mengatakan meskipun secara status atau lokasi masjid yang tengah dibangun itu adalah milik SMK namun dalam konsepnya sengaja dibuat terbuka.
Sehingga masyarakat sekitar lingkungan juga dapat memanfaatkan karena jarak dengan masjid milik lingkungan setempat cukup jauh sehingga dengan adanya tempat ibadah itu akan mampu memperpendek jarak tempuh warga dalam melaksanakan kewajiban shalat sehari-hari.
"Pihaknya juga tidak menduga jika dalam pembangunannya berjalan cukup lancar bahkan waktunya terbilang cukup cepat walaupun kapasitas masjid yang dibangun lumayan besar, hal itu tak lepas dari peran serta semua guru dan para siswa serta para masyarakat yang telah membantu dalam pembangunannya," imbuh dia saat itu.*