LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Para pengendara khususnya yang melintas di Jalan Nasional Liwa-Sekuting tepatnya di Pekon Watas Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat mengeluhkan minimnya penerangan jalan saat malam hari.
Kondisi ini tentu membahayakan pengendara, apalagi di wilayah kawasan sekuting terpadu yang saat malam hari banyak kendaraan yang keluar masuk menuju gedung olahraga atau kawasan islamic centre.
Hal itu dibenarkan oleh Peratin Watas, Mirwan Atmaja A.Ma., menurutnya sepanjang jalan dari perbatasan Pekon Watas dengan pekon Gunung Sugih hingga perbatasan Pekon Kembahang Kecamatan Batu Brak kondisinya gelap. Hampir tidak ada satupun lampu yang menerangi jalan itu.
“Dari dulu lampunya di sini hanya beberapa saja yang menyala, atau bisa dikatakan hampir gelap total. Selain pengendara, pihak Polres Lambar sebelumnya sudah meminta kami supaya mengusulkan pemasangan lampu tersebut. Karena jalan di depan markas polres juga kondisinya gelap gulita,” ucapnya.
BACA JUGA:Dongkrak Perekonomian Masyarakat, Pemerintah Pekon Tebaliokh Salurkan Bantuan 20 Ekor Kambing
Di tengah kondisi yang gelap gulita itu, terus mirwan, ada beberapa kendala yang dihadapi yakni selain sering memicu terjadinya kecelakaan lalulintas juga dikhawatirkan menimbulkan kerawanan terhadap kamtibmas.
“Selain bisa menimbulkan kecelakan lalulintas, kondisi gelap gulita ini bisa memancing aksi pencurian, apalagi di sepanjang ruas jalan nasional di Pekon Watas ini berjajar toko maupun warung kelontongan,” kata Mirwan.
Disisi lain, Harun salah seorang warga di lokasi mengaku sering menolong pengendara roda dua yang jatuh akibat pandangannya terganggu oleh gelapnya malam. Kondisi itu pun sudah sering dilaporkan kepada pemerintah peko setempat.
“Jalan ini gelap sekali, lagi jadi wajar kalau banyak pengendara yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Ini Harus segera ditindaklanjuti pemerintah, jangan nunggu banyak korban. Kalau malam jalan nyaris tidak terlihat,” akunya.
BACA JUGA:Belum Selesai Ditangani, Longsor di Jalur Liwa-Krui Berpotensi Timbulkan Kemacetan Saat Nataru
Selain minim penerangan, menurut Harun, kondisi jalan juga diperparah oleh gelombang sisa dari aktivitas tambal sulam.
“Belum lama ini habis ditambal -sulam, tapi bukannya lebih nyaman malahan bergelombang sehingga membuat pengendara tidak nyaman,” imbuhnya.
Senada dikeluhkan warga lainnya, Parlan yang juga mengungkapkan bahwa kondisi jalan itu dinilai berbahaya terutama malam karena minim penerangan.
Bahkan, kecelakaan lalu lintas bukan hanya dialami pengendara dari luar, melainkan juga warga di wilayah kecamatan Balik Bukit yang memang sudah mengetahui medan jalan.
BACA JUGA:Libur Nataru, Kunjungan Wisatawan ke Lampung Barat Diprediksi Meningkat